Suhu di Kawasan Gunung Merapi Yogyakarta Terasa Makin Panas, ini Penjelasan BMKG

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Oktober 2021 17:07 WIB

Seorang relawan memantau hujan abu setelah terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi, di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat, 25 Juni 2021. Luncuran awan panas terjauh selama Gunung Merapi berstatus Siaga sejak November tahun lalu ini diikuti pula hujan abu sejumlah titik sekitar Merapi. Foto: BPBD Sleman

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu udara belakangan ini semakin panas. Dilansir dari laman bmkg.go.id, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut suhu udara di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin panas. BMKG juga menyebut bahwa rata-rata temperatur di Jawa Tengah dan DIY mengalami kenaikan tren selama 30 tahun terakhir.

Kenaikan suhu ini unik karena wilayah daratan mengalami peningkatan suhu lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pesisir. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan emisi gas rumah kaca dan tingginya laju perubahan penggunaan lahan.

"Secara mikro di Kawasan Gunung Merapi, kenaikan suhu udara di sekitar wilayah Merapi ada tren kenaikan selama 30 tahun sebesar 0,7 derajat C. Selain di Kawasan Gunung Merapi, tren suhu di perkotaan dipantau dari stasiun menunjukkan tren kenaikan temperatur khusus Kota Yogyakarta dari tahun 2007. Ternyata memang ada korelasi khusus antara penutup lahan dengan kenaikan suhu," kata Dwikorita di laman bmkg.go.id, Sabtu, 10 Oktober 2021.

Kesimpulan ini didapat dari hasil pengumpulan data rata-rata suhu udara selama 30 tahun terakhir sejak tahun 1990. Ke depan, BMKG akan berupaya untuk mengumpulkan data lebih jauh lagi, yaitu selama kurun waktu 50 tahun terakhir untuk melihat signifikansi dari perubahan suhu.

Dwikorita mengatakan bahwa peningkatan suhu di Jawa Tengah dan DIY ini dipengaruhi secara ekologis oleh perubahan kawasan lindung Gunung Merapi. Kawasan lindung Gunung Merapi sendiri berperan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Advertising
Advertising

Di lain pihak, GKR Mangkubumi merasa prihatin terhadap kondisi penutup lahan di Kawasan Gunung Merapi. Ia mengatakan baik di kaki Gunung Merapi maupun di aliran sungai dan sempadan sungai saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena tertutupnya aliran air yang mengakibatkan hilangnya air.

Selain peningkatan suhu udara di wilayah Jawa Tengah dan DIY, peningkatan suhu udara ini juga terjadi di kota-kota besar lainnya. Oleh karena itu, Dwikorita menyarankan agar fenomena ini direspons oleh semua pihak karena dampaknya akan mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia.

Dwikorita Karnawati pun menyarankan agar pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas, untuk melakukan upaya-upaya mitigasi sebagai bentuk pertanggung jawaban serta kepedulian terhadap kualitas lingkungan.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: BMKG Jelaskan Penyebab SUhu Panas di Indonesia Saat ini

Berita terkait

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

42 menit lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 jam lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

4 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

12 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

13 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

19 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

20 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya