Dipindahkan BRIN ke Cibinong, Kepala Eijkman Ungkap Rencana Pindah ke Serpong

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Minggu, 17 Oktober 2021 17:12 WIB

Gedung Genomik BRIN: Kredit: BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memindahkan Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) yang saat ini berada di kompleks Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke fasilitas baru BRIN di Cibinong.

Fasilitas baru tersebut adalah Gedung Genomik yang dibangun atas lahan seluas 9.300 meter persegi yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai laboratorium whole genome sequencing (untuk mikroba, flora, fauna, dan manusia), laboratorium riset life science, dan laboratorium riset lingkungan.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, di kawasan riset life sciences di Cibinong Science Center (CSC) itu tersedia berbagai sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung riset bidang ilmu pengetahuan hayati, termasuk molekuler.

“Meski selama ini fasilitas riset di CSC lebih ditujukan untuk riset biodiversitas, tetapi fasilitas tersebut memiliki kesamaan dengan riset untuk kesehatan dan manusia seperti yang dilakukan di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME). Selain itu, di CSC banyak pusat riset dan periset yang masih terkait seperti Pusat Riset Bioteknologi, Pusat Kehati, InaCC untuk mikroba, dan lain-lain,” paparnya sebagaimana dikutip dari situs web BRIN.

PRBME direncanakan akan menempati sebagian Gedung Genomik yang baru selesai dibangun pada bulan Oktober 2021 ini. “Saat ini memang gedung belum siap ditempati karena listrik belum masuk, tetapi pemindahan laboratorium sudah akan dimulai sampai dengan Desember 2021 secara bertahap. Konsep seluruh laboratorium yang baru dibangun di BRIN adalah open space berbasis klaster fungsi, dan dikelola secara terpusat dan tersedia sebagai open platform untuk semua pihak termasuk industri. Sedangkan tempat kerja periset dalam bentuk co-working space,” jelas Handoko.

Advertising
Advertising

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, sebelum melebur ke dalam BRIN dan menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, menanggapi kebijakan Kepala BRIN tersebut. Dia menuturkan, LBM Eijkman sebelumnya sudah punya rencana sejak masa Menristek Bambang Brodjonegoro untuk membangun fasilitas baru di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong.

“Gedung, fasilitas pendukung, dan alat akan dibikin agar memenuhi standar internasional. Fasilitas yang ada sekarang sudah bagus, tapi usianya sudah tua,” ujar profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini saat dihubungi, Ahad, 17 Oktober 2021.

Dengan keputusan Kepala BRIN untuk memindahkan ke Cibinong, maka rencana tersebut pun pupus. Amin mengatakan bahwa proses kepindahan ke Cibinong sudah berlangsung sejak September. Sayangnya, gedung yang akan ditempati, nampaknya tidak sesuai harapan.

“Setelah tim kami melihat gedung yang akan ditempati, ternyata tidak sesuai desainnya dengan peralatan. Masih harus disempurnakan,” ujar Amin. Dia mengungkapkan kekhawatirannya, mengingat bahwa alat-alat yang dimiliki Eijkman adalah alat-alat terbaik, bahkan ada yang hanya satu-satunya di Indonesia.

Oleh karena itu Amin berharap agar proses kepindahan Eijkman tidak dipaksakan dalam waktu singkat. “Jika dilakukan segera, maka apa yang sudah dilakukan saat ini, sudah dibina sampai saat ini, dikhawatirkan terjadi kemunduran,” ujarnya.

Di sisi lain, Amin menyampaikan penghargaan kepada Kepala BRIN atas proses pelembagaan LBM Eijkman menjadi Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman (PRBME). Dengan proses tersebut, peneliti Eijkman yang berstatus sebagai pegawai negeri telah dialihkan ke BRIN dan diangkat sebagai Pejabat Fungsional Peneliti. “Terkait SDM itu sangat kami hargai, memberi kesempatan kepada peneliti sehingga memiliki status fungsional,” ujarnya.

Baca:
Target Vaksin Merah Putih Unair Dapat EUA Maret 2022, Eijkman September

CATATAN:
Artikel ini telah diperbarui pada Selasa, 19 Oktober 2021, pukul 12.05 WIB, dengan mengoreksi keterangan Amin Soebandrio sebagai Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman. Yang benar, Amin adalah Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, sedang Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler BRIN saat ini adalah Wien Kusharyoto.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

10 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

3 hari lalu

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya