Pandemi Covid-19 Memunculkan Wabah Trojan Perbankan di Asia Pasifik

Senin, 18 Oktober 2021 16:17 WIB

techblogz.com

TEMPO.CO, Jakarta - Analisis data historis Kaspersky Security Network (KSN) menemukan peningkatan pembayaran nontunai di Asia Pasifik sejalan dengan meningkatnya Trojan perbankan di wilayah itu.

Vitaly Kamluk, Direktur Global Research dan Analysis Team (GReAT) untuk Asia Pasifik di Kaspersky, mengatakan jauh sebelum pandemi Covid-19, Asia Pasifik selalu menjadi salah satu pemimpin adopsi pembayaran digital. “Tentu didorong oleh negara-negara maju seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, dan bahkan India,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Oktober 2021.

Menurutnya, pandemi ini memperluas penggunaan teknologi secara signifikan, terutama di negara berkembang di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Kebijakan pembatasan sosial untuk memutus penyebaran virus memaksa semua orang mengalihkan transaksi keuangannya secara online.

“Tapi, sekarang, setelah menganalisis angka historis yang kami miliki tentang ancaman finansial, saya juga mengetahui bahwa ada wabah lain yang dimulai pada awal 2019 di Asia Pasifik, yaitu Trojan perbankan,” katanya lagi.

Tujuan utama malware ini, mendapatkan kredensial akses atau kata sandi satu kali (OTP) ke rekening bank online, atau memanipulasi pengguna dan membajak kontrol akses perbankan langsung dari pemilik yang sah. Karena meningkatnya penggunaan pembayaran online dan konsumen yang butuh perbaikan dalam melindunginya, Trojan perbankan adalah salah satu malware yang paling berdampak bagi pengguna rumahan.

Advertising
Advertising

Analisis data historis selama satu dekade dari KSN menunjukkan, Korea Selatan adalah salah satu negara pionir di Asia Pasifik yang menderita Trojan perbankan sepanjang 2011-2012. Namun, sejak 2013 statistik menunjukkan jumlah infeksinya relatif rendah dan kini berada di bagian bawah daftar negara yang terinfeksi Trojan perbankan di wilayah tersebut.

Sebagian besar negara maju lainnya juga menunjukkan statistik deteksi Trojan perbankan yang rendah. Sementara negara berkembang tampaknya telah dan tetap menjadi hot spot atau area menggiurkan bagi para pelaku kejahatan siber sejak 2019.

Kamluk menambahkan, Trojan perbankan bukanlah masalah terbesar di banyak negara di Asia Pasifik hingga 2019 ketika wabah infeksi muncul di beberapa negara sekaligus. Sejak saat itu tidak ada yang melihat ke belakang. Telemetri Kaspersky menunjukkan bahwa ancaman berbahaya ini telah berkembang dalam hal deteksi dan jangkauan.

“Kami melihat bahwa hal itu akan terus menimbulkan ancaman signifikan bagi organisasi keuangan dan individu di wilayah ini karena kami terus melihat lebih banyak pengguna,” tutur dia sambil menambahkan bahwa startup yang terjun ke bidang pembayaran digital juga semakin banyak.

Dalam hal distribusi regional, Filipina mencatat jumlah pengguna unik tertinggi yang diserang di Asia Pasifik dengan 22,26 persen dari semua Trojan perbankan yang ditemukan di wilayah tersebut, diikuti oleh Bangladesh (12,91 persen), Kamboja (7,16 persen), Vietnam (7,04 persen), dan Afghanistan (7,02 persen).

Baca:
Waspada, Trojan BloodyStealer Targetkan Akun Platform Game Online

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

1 hari lalu

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

Pengisian kredensial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyusupi akun pengguna.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

4 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

8 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

9 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

17 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

19 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

19 hari lalu

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

21 hari lalu

Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang diperlukan Asia-Pasifik dalam mendorong inovasi digital.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

25 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya