Fisika di Balik Shuttlecock Badminton: Kenapa Bulu Angsa Alami Lebih Disukai?

Senin, 18 Oktober 2021 20:10 WIB

Pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dalam laga terakhir babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, 28 Juli 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda kalau shuttlecock, bola dalam permainan badminton, berstandar Olimpiade harus terdiri dari susunan 16 helai bulu angsa? Tak mesti dari bulu asli, bisa juga yang sintetis, tapi para pemain profesional memilih penggunaan bulu alami karena faktor kecepatan dan gerak terbang.

Badminton World Federation (BWF), induk olahraga badminton dunia, menyatakan apapun materialnya bisa digunakan sepanjang shuttlecock bisa terbang dengan karakteristik yang sama seperti yang terbuat dari bulu angsa. Yang pasti, BWF menetapkan, bulu harus memiliki panjang seragam (62-70 mm) dan bobot bola keseluruhan 4,74-5,50 gram.

Tim fisikawan yang dipimpin Caroline Cohen dari Ecole Polytechnique dan ESPCI Paris Tech, keduanya di Prancis, pernah mempublikasikan makalah penelitian tentang fisika di balik shuttlecock badminton di New Journal of Physics: 2015. Di dalamnya, mereka juga menyebut shuttlecock atau birdie atau ‘kok’ sebagai obyek memanjang 10 sentimeter dan berbobot ringan sekitar 5 gram.

Laporan Cohen dkk menyebutkan bahwa, secara fisika, bentuk bola seperti itu memberi kok bidang gesek dengan udara yang cukup besar. Meski begitu, dari tes yang dilakukan, bola bulu itu masih dapat melesat lebih dari 480 kilometer per jam.

Dalam studinya, para fisikawan itu merekam gerak cepat shuttlecock dalam berbalik arah (flip) menggunakan kamera video beresolusi tinggi. Hasil rekaman video menunjukkan kontak kok dan raket terjadi dalam 1 milidetik, lalu flip awal terjadi 20 milidetik dan 80 milidetik dibutuhkan untuk osilasi sebelum kok kembali terbang stabil di arah yang berbeda--sesuai arah pukulan raket.

Advertising
Advertising

Nah, ketika kekuatan pukulan raket berkurang, waktu kontak, flip awal dan osilasi itu akan bertambah panjang. Rekaman video juga memverifikasi fakta terkenal dari sebuah kok kalau benda ini tidak pernah bisa berputar secara penuh 360 derajat.

Lalu, kenapa para pemain berpengalaman lebih memilih versi kok yang terbuat dari bulu angsa, dan bukan sintetis? Alasannya, karena kok dari bulu angsa bisa dipukul lebih kencang tanpa membuatnya menjadi melayang jauh. Dalam konteks pertandingan, tak membuat kok lalu mudah melebar ke luar lapangan, dan memberi lawannya waktu lebih sedikit untuk bereaksi.

Sebuah studi perbandingan membuktikan kok dari bulu alami memiliki koefisien gesekan yang lebih rendah saat terbang lebih lambat dibandingkan saat dia melaju lebih cepat. Shuttlecock dari bulu sintetis menunjukkan tren yang berbeda—koefisien gesekan yang lebih rendah saat dipukul lebih kencang.

Sementara, uji di kanal angin menunjukkan kok dari bulu asli mengalami deformasi lebih besar daripada yang dari plastik. Semakin besar perubahannya memberikan kok dari bulu angsa arah gerak dengan sudut yang lebih lebar daripada yang diharapkan.

Para ilmuwan juga menyelidiki bagaimana geometri shuttlecock mempengaruhi dinamika gerak berbaliknya (flip) dengan cara melakukan eksperimen jatuh bebas dalam sebuah tanki air. Secara khusus mereka membandingkan prototipe shuttlecock dengan sudut susunan bulu-bulunya yang berbeda-beda.

Mereka menemukan ukuran sudut yang lebih besar atau kecil dari yang sekarang digunakan memberi waktu flipping dan stabilisasi yang lebih panjang. Ini menunjukkan geometri shuttlecock yang ada saat ini telah terpilih secara empirik sepanjang sejarah permainan badminton.

PHYS, COMMUNICATE SCIENCE

Baca juga:
Laga 100 Menit Jojo Versus Antonsen, Simak 7 Catatan Statistik Badminton Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

2 jam lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 23 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Ikuti 4 Turnamen Tur Asia, Sabar / Reza Targetkan Bisa Masuk 20 Besar Ranking BWF

4 hari lalu

Ikuti 4 Turnamen Tur Asia, Sabar / Reza Targetkan Bisa Masuk 20 Besar Ranking BWF

Sabar / Reza mengincar kenaikan ranking BWF hingga 20 besar lewat tur Asia. Mereka akan mengikuti kejuaraan di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

5 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

10 hari lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

14 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

22 hari lalu

Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024

Baca Selengkapnya

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

24 hari lalu

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

26 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

28 hari lalu

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.

Baca Selengkapnya

Agripinna Prima, Salah Satu dari 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum BWF, Berikan Klarifikasi

40 hari lalu

Agripinna Prima, Salah Satu dari 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum BWF, Berikan Klarifikasi

Atlet bulu tangkis Indonesia Agripinna Prima Rahmanto Putra buka suara soal hukuman yang diterimanya dari BWF.

Baca Selengkapnya