Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hawk-Eye di Pertandingan Badminton Olimpiade Tokyo, Pemain Bisa Challenge

Reporter

image-gnews
Greysia Polii terjatuh saat berupaya mengembalikan kok ke arah ganda putri Cina Li Yin Hui/Du Yue pada laga perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis, 29 Juli 2021. Polii dan Apri menang lewat pertandingan sengit tiga set, 21-15; 20-22, 21-17. ANTARA/Sigid Kurniawan
Greysia Polii terjatuh saat berupaya mengembalikan kok ke arah ganda putri Cina Li Yin Hui/Du Yue pada laga perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis, 29 Juli 2021. Polii dan Apri menang lewat pertandingan sengit tiga set, 21-15; 20-22, 21-17. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam olahraga badminton, untuk menunjang keefektifan jalannya pertandingan, Badminton World Federation atau BWF menerapkan teknologi Hawk-Eye. Teknologi ini juga sudah digunakan di banyak pertandingan besar badminton di dunia untuk menangani sejumlah pelanggaran yang terjadi dalam pertandingan.

Teknologi ini digunakan pemain untuk mengajukan protes kepada pengadil lapangan di pertandingan badminton, seperti di Olimpiade Tokyo 2020 saat ini. Bahkan, peraturan tersebut juga bisa diajukan wasit utama jika hakim garis tidak melihat jalannya bola dan wasit juga tidak bisa mengambil keputusan.

Sistem Hawk-Eye dikembangkan di Inggris pertama kali oleh Paul Hawkins. Sistem ini awalnya digunakan untuk pertandingan cricket pada 2001. Sedangkan untuk olahraga badminton, BWF memperkenalkan teknologi Hawk-Eye pada tahun 2014 setelah menguji teknologi tinjauan instan lainnya untuk keputusan panggilan telepon dalam acara besar BWF. 

Berdasarkan badmintonfamly.com, teknologi smart replay Hawk-Eye digunakan oleh banyak turnamen besar BWF untuk membantu memimpin sejumlah pelanggaran termasuk panggilan telepon dan kesalahan servis. Selain itu, kamera pelacak Hawk-Eye menyediakan data mendalam tentang hal-hal seperti shuttle speed, yang membantu meningkatkan siaran pertandingan.

Dalam penggunaannya, teknologi ini secara bertahap akan diintegrasikan dengan papan video di tempat dan umpan siaran langsung di seluruh dunia, memungkinkan penggemar untuk melihat ulasan instan dan keputusan tentang tantangan.

Dilansir dari bwfbadminton.com, Sekretaris Jenderal BWF (2014), Thomas Lund mengatakan, “Sebagai sebuah merek, ia telah membangun reputasi yang kuat dan menikmati pengakuan global di antara olahraga lain – dan memang di antara penggemar olahraga – sebagai teknologi yang akurat dan sangat inovatif yang menambah nilai tontonan acara olahraga.”

Teknologi ini digunakan untuk peraturan challenge pada pertandingan badminton. Pemain yang mengajukan challenge dapat menyampaikan protesnya dengan segera setelah keputusan diumumkan oleh pengadil lapangan. Pemain dapat menyampaikan niatnya dengan cara mengangkat tangan. Dengan segera wasit akan mengangkat tangan untuk menunjukkan tayangan ulang kepada technical official.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Saat Anthony Ginting Angkat Tangan, Itu Artinya Dia Minta Challenge, Apakah itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Wasit Majed Al Shamrani yang Pimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

 Majed Mohammed Al-Shamrani. Instagram
Profil Wasit Majed Al Shamrani yang Pimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024

Wasit Majed Al Shamrani yang akan memimpin laga timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024, pernah pimpin laga timnas Indonesia.


Begini Reaksi Ivar Jenner setelah Diusir Wasit Secara Kontroversial saat Timnas U-23 Indonesia Kalah dari Qatar

11 hari lalu

Ivar Jenner. (Instagram/@ivarjnr)
Begini Reaksi Ivar Jenner setelah Diusir Wasit Secara Kontroversial saat Timnas U-23 Indonesia Kalah dari Qatar

Ivar Jenner diusir wasit secara kontroversial saat Timnas U-23 Indonesia kalah 0-2 dari Qatar dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024.


Begini Sosok Nasrullo Kabirov, Wasit Kontroversial yang Rugikan Timnas U-23 Indonesia saat Kalah 0-2 dari Qatar

12 hari lalu

Nasrullo Kabirov. (Foto: Antara/AFC)
Begini Sosok Nasrullo Kabirov, Wasit Kontroversial yang Rugikan Timnas U-23 Indonesia saat Kalah 0-2 dari Qatar

Wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, membuat serangkaian keputusan kontroversial saatTimnas U-23 Indonesia kalah 0-2 dari Qatar di Piala Asia U-23


PSSI akan Datangkan Wasit Liga Inggris dan Liga Jepang untuk Pimpin Liga 1 Musim Depan

24 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
PSSI akan Datangkan Wasit Liga Inggris dan Liga Jepang untuk Pimpin Liga 1 Musim Depan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap kehadiran wasit Liga Inggris dan Liga Jepang di Liga 1 dapat memberi ilmu untuk wasit lokal.


3 Putusan Penting Rapat Exco PSSI Rabu 3 April 2024: Kongres, Jadwal Liga, dan Transformasi Wasit

24 hari lalu

Logo PSSI.
3 Putusan Penting Rapat Exco PSSI Rabu 3 April 2024: Kongres, Jadwal Liga, dan Transformasi Wasit

Exco PSSI melakukan pertemuan di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. Menghasilkan tiga putusan penting.


Akan Diterapkan Erick Thohir di Liga Indonesia, Apa Itu Digitalisasi Wasit?

24 hari lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Akan Diterapkan Erick Thohir di Liga Indonesia, Apa Itu Digitalisasi Wasit?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan akan ada digitalisasi perwasitan untuk mendukung kemajuan kompetisi liga sepak bola di Indonesia.


BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

25 hari lalu

Logo BWF.
BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

Tiga pebulu tangkis asal Indonesia mendapat hukuman dari BWF dilarang terlibat dalam aktivitas badminton seumur hidup. Siapa mereka, apa kesalahannya?


Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

39 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berfoto dengan piala dan medalinya usai mengalahkan kompatriotnya Anthony Sinisuka Ginting dalam final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, MInggu 17 Maret 2024. Jonatan Christie meraih juara pertama turnamen itu setelah menang dengan 21-15, 21-14. ANTARA FOTO/HO-PBSI
Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

Indonesia berkali-kali cetak kemenangan di turnamen badminton All England, terakhir Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar/Rian ganda putra.


Fajar / RIan Berharap Bisa Tampil Lebih Konsisten Usai Raih Gelar Juara All England 2024

41 hari lalu

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat merayakan kemenangan mereka di All England Open 2024 di Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI).
Fajar / RIan Berharap Bisa Tampil Lebih Konsisten Usai Raih Gelar Juara All England 2024

Fajar / Rian berhasil mempertahankan gelar juara di ajang All England 2024. Mereka mempertahankan gelar serupa pada edisi 2023.


Jonatan Christie Tantang Anthony Sinisuka Ginting di Final All England 2024 Usai Kalahkan Lakshya Sen

42 hari lalu

Jonatan Christie. Tim Media PBSI
Jonatan Christie Tantang Anthony Sinisuka Ginting di Final All England 2024 Usai Kalahkan Lakshya Sen

Jonatan Christie berhasil mengalahkan wakil India, Lakshya Sen, dalam pertarungan tiga game di semifinal All England 2024.