Sesuatu yang Aneh Mengirim Gelombang Radio dari Jantung Galaksi

Selasa, 19 Oktober 2021 20:22 WIB

Dua bocah melihat pemandangan gugusan bintang Galaksi Bima Sakti yang terlihat di langit Kota Kupang, NTT, Sabtu, 18 April 2020. Akibatnya padamnya listrik di Kota Kupang, warga pun berbondong-bondong keluar rumah untuk menyaksikan keindahan alam tersebut. ANTARA/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang radio aneh terus datang ke Bumi secara berkala dari arah pusat galaksi dan para ilmuwan belum ada yang yakin sumber seperti apa yang memancarkannya. Gelombang datang seperti berdenyut mati-hidup secara acak, dengan sumbernya yang bisa jadi tak seperti sesuatu yang pernah dibayangkan para ilmuwan.

Sementara ini, sumber radiasi gelombang radio tersebut sebatas disebut sebagai ‘Obyek Andy’. Nama itu diberikan Ziteng Wang, peneliti pemilik nama alias Andy Wang ,dari University of Sydney, Australia.

Wang dan rekan-rekannya menemukan emisi gelombang itu sebanyak enam kali sepanjang 2020 lalu menggunakan teleskop radio Australian Square Kilometre Array Pathfinder. Mereka kemudian melakukan observasi lanjutan dengan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan dan melaporkan hasil-hasilnya dalam The Astrophysical Journal, terbit 12 Oktober 2021.

Wang dan kawan-kawannya menemukan obyek menyala yang berkala, bisa sampai beberapa minggu lamanya, tapi lebih sering gelap. Ketika dia didapati menyala lagi pada Februari lalu, atau beberapa bulan setelah deteksi yang pertama, Wang dkk mengarahkan beberapa teleskop nonradio paling kuat yang ada, namun tak mampu mendeteksi apa-apa.

“Kami sudah mencari pada setiap panjang gelombang berbeda yang bisa kami lakukan, semuanya mulai dari gelombang inframerah sampai cahaya tampak dan sinar X, dan kami tidak melihat apa-apa,” kata David Kaplan dari University of Wisconsin-Milwaukee, bagian dari tim Wang.

Advertising
Advertising

Fakta bahwa obyek ini tak terlihat di setiap panjang gelombang yang digunakan memupus beberapa penjelasan spekulatif tentang obyek tersebut. Termasuk di antaranya adalah dugaan bahwa obyek itu adalah bintang normal dan magnetar atau bintang neutron dengan medan magnetik yang sangat kuat.

Foto udara dari teleskop radio terbesar di dunia FAST di daerah Pingtang, Provinsi Guizhou, Cina, 25 September 2016.[imaginechina via lonelyplanet.com]

Apapun wujud Obyek Andy itu, polarisasi gelombang radio yang datang darinya mengindikasikan kalau dia memiliki medan magnetik kuat. Saat menyala, kecerahannya bervariasi hingga faktor 100. Lalu, nyala itu memudar dengan sangat cepat yang tidak biasa—bisa dalam sehari—yang menuntun dugaan kalau obyek ini berukuran kecil.

Tapi, masalahnya, tidak ada bintang dan obyek astronomi lainnya di galaksi yang sudah dikenal selama ini sesuai dengan karakter seperti itu. “Mungkin saja dia bagian dari klas obyek yang sudah kita kenal, tapi itu akan mendorong batas-batas bagaimana kita berpikir klas obyek itu berperilaku,” kaya Kaplan.

NEW SCIENTIST, ASTROPHYSICAL JOURNAL

Baca juga:
5 Cuaca Ekstrem yang Sudah Terjadi dari Sumbawa sampai Bogor sebab Pancaroba

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya