Peringkat Industri Esport Global Terkini: Cina, AS, dan Korea Selatan

Rabu, 20 Oktober 2021 11:37 WIB

Ilustrasi eSports. (nysportsday.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan baru dari perusahaan riset teknologi Omdia mengungkapkan bahwa Cina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan adalah tiga peringkat teratas di pasar esport global. Ketiga negara itu menyumbang pendapatan tertinggi di dunia untuk industri esport saat ini.

Laporan tersebut juga mencatat adanya pergeseran pendapatan tertinggi dari Amerika ke Cina dalam lima tahun terakhir dari bisnis video game itu. Pada 2018, Amerika menempati peringkat pertama, sementara Cina dan Korea Selatan masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga.

“Namun, pada 2019, Cina telah melampaui Amerika dalam hal pendapatan esports, dengan Korea Selatan berada di urutan ketiga, Jerman di peringkat keempat, dan Inggris di tempat kelima,” tertulis dalam laporan Omdia.

Selain itu, Omdia juga membagikan proyeksinya untuk industri Esport hingga 2025. Perusahaan riset yang berbasis di London, Inggris, itu percaya, lima negara teratas menyumbang 73 persen dari pendapatan Esport global pada 2020.

“Meskipun pangsa ini akan turun menjadi 69 persen karena negara-negara dengan peringkat lebih rendah perlahan-lahan meningkat berkat perluasan jaringan kecepatan tinggi,” kata Omdia.

Advertising
Advertising

Selain Omdia, firma berbasis riset dan konsultasi pasar, iResearch, juga membagikan laporan industri esport Cina 2021 pada Mei lalu. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar esport Cina telah melampaui 145 miliar Yuan pada 2020.

“Kontributor terbesar untuk ini adalah pertumbuhan pesat pasar game esports seluler,” tulis laporan iResearch yang juga memperkirakan angkanya akan melampaui 180 miliar Yuan dalam tahun ini.

OMDIA | IRESEARCH | GAME DEVELOPERS | GIZMOCHINA

Baca juga:
Telegram Gabung Aplikasi Tembus 1 Miliar Unduhan di Play Store


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

11 jam lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

11 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya