Para Ahli di Amerika Dukung Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun

Kamis, 28 Oktober 2021 14:35 WIB

Marisol Gerardo, 9 tahun, digendong oleh ibunya saat dia mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer selama uji klinis untuk anak-anak di Duke Health di Durham, North Carolina, AS, 12 April 2021. [Shawn Rocco / Duke Health / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 5-11 tahun yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech mendapat dukungan mutlak dari sebuah panel ahli di Amerika Serikat. Panel itu melakukan voting pada Selasa, 26 Oktober 2021, lalu mengenai persetujuan merekomendasikannya kepada FDA. Hasilnya, 17 anggota panel setuju dan hanya satu orang abstain.

Panel ahli itu menganggap manfaat dari pemberian vaksin itu melampaui risiko yang mungkin muncul kemudian. Sedang otorisasi yang diberikan akan menjadi regulasi yang sangat penting bagi sekitar 28 juta anak di kelompok umur itu yang kebanyakan telah kembali ke sekolah atau menjalani pembelajaran tatap muka.

FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika, tak wajib mengikuti saran para ahli di luar institusinya tersebut. Tapi biasanya mereka memiliki kebijakan yang sejalan. Dan kalau benar izin penggunaan darurat (EUA) diberikan, vaksin dipastikan sudah akan langsung tersedia untuk kelompok anak-anak itu pada pekan depan.

Jika FDA menerbitkan EUA, giliran panel di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang akan bersidang untuk membuat rekomendasi penggunaan vaksin. Keputusan akhir akan diumumkan Direktur CDC.

Anak-anak memang jarang yang bergejala berat ataupun meninggal karena Covid-19 dibandingkan orang dewasa, namun beberapa kasus sampai mengembangkan komplikasi. Infeksi pada anak yang belum divaksin juga semakin mudah terjadi karena virus varian Delta yang mudah menular. Data dari American Academy of Pediatrics menyebutkan lebih dari 500 anak-anak di Amerika telah meninggal karena Covid-19.

Advertising
Advertising

“Ini telah menjadi pembunuh anak-anak terbesar kedelapan sepanjang tahun ini” kata Amanda Cohn, doktor di bidang vaksin anak di CDC dan anggota panel yang ikut voting. “Menggunakan vaksin ini akan mencegah kematian, mencegah rawat inap ICU dan akan mencegah dampak perkembangan jangka panjang yang tidak diinginkan terjadi pada anak karena Covid-19.”

Sejauh ini, baru sedikit negara termasuk Cina, Kuba dan Uni Emirat Arab yang telah menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak-anak usia 5-11 tahun atau bahkan yang lebih belia. Adapun Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah sejak Mei lalu meminta negara-negara mempertimbangkan kembali keinginannya untuk vaksinasi anak-anak. WHO lebih mendorong para negara kaya untuk membagi kelebihan dosis di negaranya kepada negara yang lebih miskin.

Dari pihak pengembang, Pfizer dan BioNTech berusaha mendapatkan EUA untuk dosis vaksin Covid-19 yang lebih rendah daripada yang selama ini telah didistribusikan luas di dunia. Ditujukan untuk anak di bawah usia 12 tahun, dosis vaksin itu sebesar 10 mikrogram--bandingkan dengan 30 mikrogram yang sudah beredar.

Pfizer mengklaim vaksin dengan dosis itu menunjukkan efikasi 90,7 persen dalam uji klinis terhadap anak-anak usia 5-11 tahun. Manfaat yang lebih besar daripada risikonya itu telah termasuk potensi kejadian kasus peradangan di jantung atau myocarditis, meski sebagian ahli lebih memilih penggunaan vaksin ini lebih sempit kepada anak-anak yang memang berisiko bergejala berat Covid-19.

Pengembang vaksin Covid-19 lainnya, Moderna juga telah merilis data uji klinis pada kelompok anak usia 6-11 tahun. Namun sepertinya masih butuh waktu karena perusahaan ini pun masih menunggu EUA untuk vaksin bagi anak usia 12-17 tahun yang telah diajukannya sejak Juni lalu.

Adapun Pfizer telah menyatakan mungkin memiliki data uji klinis vaksin Covid-19 untuk anak usia 2-4 tahun pada akhir tahun ini.

REUTERS, NEW SCIENTIST

Baca juga:
Eropa Umumkan Vaksin Covid-19 untuk Anak Remaja Gunakan SpikeVax

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

6 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

7 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

9 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

11 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya