3 Perusahaan Teknologi Ini Berhenti Beroperasi di Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 11 November 2021 17:54 WIB

Logo untuk LinkedIn Corporation di Mountain View, California, AS 6 Februari 2013. [REUTERS/Robert Galbraith]

TEMPO.CO, Jakarta - Karena iklim bisnis yang kurang mendukung, beberapa perusahaan teknologi asal barat berhenti beroperasi di Cina. Adapun, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, iklim bisnis kurang mendukung yang kemudian menjadi penyebab berhentinya beroperasi beberapa perusahaan tersebut adalah regulasi sensor yang terlalu ketat.

Beberapa perusahaan teknologi besar tercatat telah mengumumkan wacana penghentian operasinya di Cina. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah tiga perusahaan yang telah mengumumkan penghentian aktivitas bisnisnya di Cina:

1. LinkedIn

Platform jejaring karir milik Microsoft, LinkedIn, menjadi salah satu perusahaan teknologi yang berhenti beroperasi di Cina. Dilansir dari cnn.com, alasan LinkedIn untuk berhenti beroperasi di Cina adalah kebijakan sensor dan persyaratan operasi yang terlalu ketat, bahkan cenderung membawa kerugian. Meskipun demikian, Microsoft selaku pemilik LinkedIn berencana akan mengeluarkan platform jejaring karir baru yang khusus dibuat untuk beroperasi di Cina. Platform yang rencananya diberi nama InJobs tersebut tidak akan memiliki fitur social feeds atau fitur lain yang berfungsi untuk berbagi konten kepada publik karena berpotensi melanggar aturan sensor Cina.

2. Yahoo!

Advertising
Advertising

Setelah pengumuman LinkedIn untuk berhenti beroperasi Cina menghebohkan dunia, Yahoo! menyusul dengan pengumuman yang sama. Dilansir dari theguardian.com, Yahoo! sudah berhenti beroperasi di Cina sejak 1 November 2021. Masalah regulasi sensor yang terlalu ketat lagi-lagi menjadi alasan Yahoo! untuk hengkang dari Cina. Sebelum memutuskan untuk hengkang sepenuhnya, beberapa produk dan layanan Yahoo! sudah menjadi korban dari kebijakan sensor ketat Pemerintah Cina sehingga alur bisnisnya menjadi tidak lancar.

3. Fortnite

Fortnite, video game milik Epic Games, juga menjadi salah satu platform teknologi yang akan hengkang dari Cina. Dilansir dari forbes.com, video game yang bernama Fortress Night di Cina itu rencananya akan menutup operasinya dalam waktu yang belum ditentukan. Penutupan tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Cina yang membatasi jam bermain game bagi anak di bawah 18 tahun, yang kemudian berimplikasi kepada penurunan jumlah pemain Fortress Night. Selain itu, hingga kini, Fortnite sebenarnya belum pernah dirilis secara resmi di Cina. Perilisan Fortnite di Cina berada di bawah kolaborasi antara Tencent dan Epic Games. Pemerintah Cina hingga kini belum pernah mengeluarkan izin secara resmi terkait dengan perilisan Fortnite di Cina.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Ini Alasan Yahoo Berhenti Beroperasi di Cina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya