Banjir Meluas dan Meninggi, Palangka Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat

Selasa, 16 November 2021 09:19 WIB

Sejumlah anak bermain di pekarangan rumah saat banjir di kawasan bantaran Sungai Kahayan di Palangka Raya, Kamis 11 November 2021. Palangka Raya kemudian menetapkan status tanggap darurat banjir pada Senin 15 November 2021. (ANTARA/HO-BPBD Kota Palangka Raya)

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang meluas mendorong Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat per Senin, 15 November 2021. Tercatat sebanyak 17 kelurahan di wilayah kota itu yang sudah terendam banjir.

"Untuk lebih rincinya nanti kita menunggu hasil rapat bersama pihak terkait," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat mengumumkan status tanggap darurat itu, Senin.

Dijelaskannya, penetapan status hingga 25 November tersebut akan melihat kondisi banjir yang ada di Kota Palangka Raya yang per hari itu sudah dilaporkan setinggi satu meter di berbagai lokasi. "Untuk ini yang akan kita rapatkan. Bagaimana mekanismenya dan sampai kapan status ini akan ditetapkan," ucapnya.

Menurut Farid, Pemerintah Kota Palangka Raya telah mendirikan posko pengungsian di sejumlah titik. Mereka tersebar di gedung sekolah dasar, puskesmas, juga pasar.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menerangkan 17 kelurahan yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan, yakni Bukit Batu, Pahandut, Sebangau, dan Jekan Raya. "Selama empat hari ini banjir yang terjadi sudah cukup berdampak pada sejumlah wilayah dengan ketinggian yang bervariasi," katanya.

Advertising
Advertising

Terpisah, Polda Kalimantan Tengah meminta warga tak melintas Jalan Trans Kalimantan di Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau. Penyebabnya, banjir yang semakin tinggi hingga hampir mencapai satu meter karena hujan yang terus terjadi selama sepekan ini.

Anggota Polda Kalimantan Tengah dan Polres Pulpis mengatur arus lalu lintas ruas Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Palangka Raya dan Desa Bukit Rawi terendam banjir, Sabtu 13 November 2021. ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng

Jalan itu merupakan akses penting yang menghubungkan Palangka Raya dengan sejumlah Kabupaten yang berada di DAS Barito seperti Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Murung Raya dan juga Gunung Mas. Penutupan membuat kendaraan harus memutar, menjadikan perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh 4-6 jam menjadi sekitar 15 jam karena harus melewati sejumlah wilayah kabupaten di Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, Jalan Lintas Kalimantan - Kuala Kurun di Kabupaten Gunung Mas sudah lebih dulu ditutup karena alasan yang sama. "Kami imbau kepada warga untuk tidak berpergian jika tidak ada keperluan mendesak," kata juru bicara Polda Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Eko Saputro.

Baca juga:
Jalan Trans Kalimantan juga Sudah Terendam Banjir September lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

5 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

5 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

6 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya