Flu Burung Merebak Lagi, Ahli Beberkan 3 Kemungkinan Sebabnya

Kamis, 18 November 2021 18:51 WIB

Petugas berpakaian pelindung berjalan menuju peternakan unggas di Higashikagawa, Jepang sebelah barat, untuk menyelidiki dugaan wabah flu burung di tengah pandemi Covid-19. Foto diambil oleh Kyodo, 8 November 2020. (ANTARA/Kyodo via Reuters/as)

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau OIE mengumumkan bahwa wabah flu burung kembali merebak di beberapa negara di Asia dan Eropa. Virus itu dilaporkan telah menyebar cukup cepat dan membuat wabah cukup parah hanya dalam beberapa hari, sementara pandemi Covid-19 juga belum berlalu.

Profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, mengungkapkan bahwa, berdasarkan OIE, virus yang menginfeksi di beberapa negara itu tidak semuanya sama. “Tapi semuanya subtipe H5Nx: ada H5N8, ada H5N1 atau H5N2,” ujar dia saat dihubungi, Kamis, 18 November 2021.

Data OIE menyebutkan, Korea Selatan melaporkan wabah merebak di peternakan yang memiliki sekitar 770.000 ekor unggas di Chungcheongbuk-do. Semua hewan tersebut telah disembelih. Sementara Jepang melaporkan wabah flu burung pertama pada musim dingin 2021 itu di sebuah peternakan unggas di timur laut.

Sedang di Eropa, laporan datang dari Norwegia, tepatnya dari wilayah Rogaland. Flu burung menjangkiti 7.000 burung di sana. Pemerintah Belgia juga telah memperingatkan risiko flu burung karena kasus yang ditemukan pada angsa liar. Brussels meminta agar unggas dikandangkan di dalam ruangan mulai Senin, 15 November. Langkah serupa dilakukan di Prancis awal bulan ini dan Belanda sudah melakukannya pada Oktober.

Nidom yang Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular dan pernah menjadi Kepala Pusat Riset Flu Burung di Unair itu juga membeberkan penyebab muncul subtipe virus yang terkini. Menurutnya, ada kemungkinan virus telah melakukan rekombinasi (koalisi) dengan virus-virus flu yang lain. Sementara virus flu lain, baik dari hewan maupun manusia, banyak mengalami perubahan karakter.

Advertising
Advertising

Kemudian, faktor kedua munculnya wabah flu burung tersebut bisa disebabkan perubahan cuaca dan saatnya terjadi migrasi burung-burung antar wilayah. Faktor ketiga, adanya vaksinasi pada unggas untuk mencegah influenza. “Serta diduga terjadi pemaksaan jenis vaksin tanpa diikuti kajian karakter virus yang muncul,” tutur Ketua Tim di Laboratoriun Profesor Nidom Foundation (PNF) itu.

Baca juga:
Sudden Death Burung Pipit di Cirebon: Tes PCR Dua Virus Negatif, Tinggal Bakteri

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

3 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

4 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

4 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

5 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

5 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

6 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

6 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

7 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya