Dukung Sumur Resapan Jakarta, Ahli ITB: Empat Syarat Harus Terpenuhi

Selasa, 23 November 2021 17:35 WIB

Memasuki musim hujan, pembangun sumur resapan di Kawasan Ibu Kota pun terus digencarkan, Jakarta, Selasa, 16 November 2021. Pembangun sumur resapan di kawasan Ibu Kota Jakarta terus dilakukan, Hal itu dilakukan sebagai upacaya pencegahan banjir saat memasuki musim hujan. Tempo / Dika Yanuar

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB) Indratmo Soekarno mendukung pembuatan sumur resapan seperti di DKI Jakarta. Menurutnya, sumur resapan punya banyak manfaat di musim hujan. “Tapi empat syaratnya harus terpenuhi,” katanya saat dihubungi Tempo, Selasa 23 November 2021.

Indratmo mengatakan, sumur resapan berfungsi mengurangi debit air saat musim hujan. Cara kerjanya, air dari atap rumah, jalan, pekarangan, dimasukkan ke sumur resapan sehingga aliran langsung air berkurang. “Cara itu sekaligus bisa untuk mengisi air tanah,” kata dosen di Kelompok Keahlian Teknik Sumber Daya Air ITB itu.

Menurutnya, kondisi sebagian Jakarta yang bermasalah dengan air tanah bisa dibantu dengan sumur resapan. Masalahnya seperti penurunan tanah akibat pengambilan air tanah, sementara daerah yang turun itu menjadi pusat genangan air alias banjir. “Secara prinsip gerakan sumur resapan sangat baik,” kata Indratmo.

Untuk pembangunan sumur resapan, menurutnya, ada empat syarat. Pertama terkait dengan kondisi tanahnya yang harus cukup porus atau mudah melewatkan air. Ciri tanah seperti itu mengandung pasir atau kerikil. “Kurang cocok kalau tanahnya kedap air seperti jenis lempung karena kecepatan mengalirkan airnya rendah,” ujar dia.

Syarat kedua berhubungan dengan kondisi muka air tanah. Jika air tanahnya sedalam 3-4 meter, sumur resapan efektif berfungsi menampung air. Sebaliknya jika ketinggian air tanahnya rendah atau dangkal sekitar 0,5 atau 1 meter.

Advertising
Advertising

Syarat ketiga dari sisi topografi. Sumur resapan harus berada di lokasi yang lebih rendah dari sekitarnya sehingga air bisa mengalir secara gravitasional. Adapun syarat keempat, yaitu air yang mengalir tidak bersama sampah atau material sedimentasi agar tidak membuat sumur resapan mampet. “Kalau banyak sedimen sebelum masuk ke sumur resapan harus ada penyaringannya sehingga mudah dikuras,” kata Indratmo. Kalau tidak begitu, sumurnya akan berumur pendek.

Baca:
4 Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Risiko Banjir

Selalu
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

8 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

11 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

21 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

4 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

4 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya