Perkenalkan Sekar, Drone Sprayer dari Yogya yang tak Asal Terbang dan Semprot

Jumat, 26 November 2021 02:00 WIB

Sekar Agri Drone Sprayer (FROGS INDONESIA)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan manufaktur teknologi pesawat tanpa awak, Frogs Indonesia, memperkenalkan barisan drone sprayer miliknya yang saat ini mendukung para petani di berbagai daerah di tanah air. Berbasis di Yogyakarta, startup ini telah mengirim dan mengoperasikan drone sampai ke Pekanbaru, Riau, dan Samarinda, Kalimantan Timur. Selain juga beberapa daerah tetangganya di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan dalam Yogyakarta sendiri.

“Diharapkan dengan adanya metode pertanian cerdas berbasis teknologi dan hadirnya Sekar Agri Drone Sprayer ciptaan Frogs Indonesia, pertanian Indonesia menjadi lebih maju dan menjadi sektor ekonomi yang kuat bagi Indonesia,” kata Chief Business Development Officer Frogs Indonesia, Dede Satria Maulana, dalam keterangan tertulisnya yang diberikan Selasa 23 November 2021.

Memiliki aneka desain bentuk serta fungsi, drone Frogs Indonesia diyakini Dede mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Termasuk di bidang pertanian di mana terdapat barisan Sekar Agri Drone Sprayer, terdiri dari tiga perbedaan kapasitas 10, 16, dan 20 liter. Ketiganya diklaim efektif dan efisien dalam menyemprot karena memecah cairan pestisida dalam tangki menjadi butiran mikron, sehingga cairan pestisida terserap optimal pada tanaman.

Frogs Indonesia mendesain jangkauan semprot setiap Sekar Agri Drone seluas 4-6 meter persegi dengan kemampuan bekerja sampai total luasan lahan 10 hektare per hari. Ada dua nozzle (pipa semprot) pada Sekar Agri 10, dan masing-masing empat nozzle pada Sekar Agri 16 dan Sekar Agri 20. Jenis nozzle pun khusus yakni anti-drop atau tidak ada cairan yang menetes saat tidak ada tekanan air. Di sinilah Dede mengklaim keunggulan lain Sekar Agri Drone Sprayer daripada produk lainnya: bisa lebih hemat.

Advertising
Advertising

Sekar Agri Drone Sprayer (FROGS INDONESIA)

“Akan direncanakan membuat produk dengan kapasitas yang lebih besar lagi, mulai dari 30 sampai 50 liter,” kata Dede saat ditanyakan mengenai pengembangan terbaru yang sedang disiapkan Frogs dengan Sekar Agri Drone Sprayer.

Dede menuturkan kalau saat ini Sekar Agri Drone Sprayer memiliki software yang umum digunakan untuk mengatur atau membuat misi penerbangan, dengan menentukan lokasi penyemprotan dan beberapa parameter seperti flow cairan semprot, ketinggian, serta kecepatan terbang. Software juga akan merekam riwayat penyemprotan secara online sehingga bisa diakses kembali kapan dan di mana saja untuk mengulang misi atau sekadar rekapan manajemen perawatan tanaman.

Sejumlah fitur juga mendukung pengoperasian drone-drone ini. Dimulai dari First Person View (FPV) atau kamera drone yang bisa disaksikan oleh pilot melalui aplikasi secara realtime; Global Positioning System (GPS); sampai Real Time Kinematic (RTK) yang memiliki fungsi seperti GPS dan membuat posisi drone tidak terganggu oleh cuaca sehingga penentuan posisi drone menjadi lebih akurat.

Lalu ada intellegent battery, obstacle avoidance radar dan terrain following sensor. Instrumen radar terpasang pada bagian depan drone, berfungsi untuk mendeteksi jika ada perintang di depan atau sekitar drone tersebut sehingga dapat dihindari. Sedangkan sensor berfungsi untuk drone bisa mengikuti kontur tanah di permukaan saat beroperasi sehingga terbangnya stabil.

Terrain following sensor akan digunakan dalam mode manual maupun autopilot,” kata Dede menerangkan. Dia mencontohkan terbang autopilot seperti yang dilakukan saat Sekar Agri demo di Banyuwangi, Jawa Timur. “Semua tergantung kebutuhan dan pilot yang mengendalikan,” katanya lagi.

Menurut Dede, Sekar Agri Drone Sprayer saat ini tersebar di Hutan Tanaman Industri (eucalyptus dan akasia) untuk proyek penyemprotan di lahan seluas lebih dari 5.000 Ha di Pekanbaru. Ada dua unit drone kapasitas 10 dan 15 liter yang digunakan. Juga, di Samarinda, menggunakan dua drone kapasitas 10 liter dan satu kapasitas 20 liter.

Sekar Agri Drone Sprayer (FROGS INDONESIA)

Sedangkan di beberapa tempat seperti Karawang, Kalasan, Banyuwangi, Bekasi, Subang, Solo, Sragen, Magelang, Wonosobo, Kebumen, Semarang, Demak, Boyolali, Madiun, Blitar, Bondowoso, sebagian besar proyek drone disebutkan merupakan penyemprotan dengan luas lahan yang kurang dari 50 hektare. “Komoditas tanamannya adalah tebu, padi, kentang, kacang tanah, jagung, melon, edamame, dan lain-lain,” kata Dede.

Baca juga:
Drone Taksi Terbang dari Yogya, Ini Uji dan Fitur Keselamatannya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

6 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

18 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

18 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya