TEMPO.CO, Jakarta - Penganut antivaksin menggelar pesta Corona, agar dengan sengaja tertular SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Acara tersebut menjadi tren di Italia Utara, di mana orang yang tidak ingin divaksinasi berusaha tertular agar mendapatkan Green Pass untuk bekerja, masuk ke dalam bar dan restoran, dan naik transportasi umum.
Karena mereka menganggap bahwa setelah tertular Covid-19, mereka bisa memulihkan diri, dan bukti pemulihan sudah cukup untuk mendapatkan izin yang didambakan selama enam bulan—syarat yang berlaku di Italia untuk orang yang berusia di atas 12 tahun. Namun, para peserta pesta Corona itu berakhir di unit perawatan intensif rumah sakit, bahkan salah satu dari mereka meninggal setelah terinfeksi.
“Seorang pria berusia 55 tahun meninggal karena Covid-19 di Austria minggu lalu setelah ia tertular di pesta Corona yang dilaksanakan di South Tyrol, Italia,” tertulis dalam sebuah laporan, Selasa, 23 November 2021.
Pria Austria yang meninggal dilaporkan telah bekerja di Italia dan karenanya membutuhkan Green Pass. Dokter mengatakan pasien tersebut secara sadar terinfeksi untuk mengembangkan antibodi dan keluar dari vaksin meskipun dokter memperingatkan beberapa contoh seperti ini bisa berakibat fatal.
South Tyrol—berbahasa Jerman di sepanjang perbatasan dengan Austria—ditetapkan menjadi ‘zona kuning’ di Italia, menurut koordinator kesehatan setempat Patrick Franzoni. Menurutnya, ada anak muda, bahkan usia sekolah, yang bertemu dengan orang yang positif dan mencoba tertular, tidak menyadari bahwa virus itu juga berbahaya pada anak-anak dan remaja. “Ada konsekuensi jangka panjang dan bahkan lansia bisa berakhir di rumah sakit,” ujar dia.
Menurut Franzoni, kabarnya di pesta Corona itu orang yang terinfeksi berbaur, berciuman, dan memeluk orang yang tidak divaksinasi untuk menyebarkan virus. Dan saat ini, orang yang terinfeksi dapat menghadapi tuntutan pidana karena dengan sengaja menyebarkan virus selama keadaan darurat.
Menurut penyelidikan awal, beberapa pesta digelar di area luar bar, yang dapat diakses tanpa Green Pass. Di sana, orang yang terinfeksi akan minum dari gelas atau botol bir dan menyebarkannya. Acara lainnya diadakan di rumah pribadi, dalam satu kasus, orang yang terinfeksi terbaring di tempat tidur dan para tamu dikatakan telah berkumpul di sekitar tempat tidur untuk mencoba menghirup virus.
Seorang pengunjung pesta Corona yang berakhir di rumah sakit mengatakan bahwa dia menyesalinya, tapi masih belum yakin mengidap Covid-19. "Itu adalah kesalahan serius," katanya sambil menambahkan bahwa dia merasa yakin dia hanya menderita pneumonia, tapi para dokter mengatakan kepadanya bahwa itu adalah Covid-19 untuk membuatnya berubah pikiran.
NEWS18 | THE DAILY BEAST | VENETO CARRIERE
Baca:
Ilmuwan Oxford: Pasien Covid-19 di ICU Hampir Seluruhnya Belum Divaksin
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.