Ahli Sebut Varian Omicron Virus Paling Bermutasi yang Pernah Ada

Senin, 6 Desember 2021 13:51 WIB

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang belum diketahui tentang Covid-19 varian Omicron, yang mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk telah terdeteksi di beberapa wilayah Amerika Serikat. Ada tanda-tanda dari Afrika Selatan—di mana varian itu pertama kali teridentifikasi—bahwa penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tapi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang luas.

Selain itu juga belum jelas apakah virus itu lebih baik dalam menghindari perlindungan vaksin daripada varian sebelumnya atau seperti apa. Namun, informasi yang terdengar dari para ilmuwan adalah virus itu benar-benar bermutasi.

“Ini mungkin virus paling bermutasi yang pernah kami lihat,” ujar Alex Sigal, pemimpin tim peneliti yang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang Omicron, pada Minggu, 5 Desember 2021.

Terpisah, hal senada juga disampaikan oleh ahli virologi di University of Warwick, Inggris, Lawrence Young, yang menggambarkan Omicron sebagai variani virus yang paling banyak bermutasi yang pernah dilihat. “Termasuk perubahan yang berpotensi mengkhawatirkan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada virus yang sama,” kata Young.

Namun, ahli biologi evolusi di Seattle, Amerika, Jesse Bloom, lebih banyak mutasi tidak serta merta membuat virus lebih berbahaya. “Pada prinsipnya, mutasi juga dapat bekerja melawan satu sama lain,” tutur Bloom kepada New York Times.

Advertising
Advertising

Virus, seperti organisme lain, berevolusi dari waktu ke waktu untuk meningkatkan peluang mereka bertahan hidup. Virus yang lebih kuat, tentu saja, umumnya merupakan berita buruk bagi semua orang. Itulah mengapa para ilmuwan awalnya khawatir ketika mereka melihat virus yang sangat bermutasi.

Dari sekian banyak mutasi Omicron, sekitar 30, yang di antaranya berada pada bagian virus yang disebut protein spike. Itu menjadi perhatian para ilmuwan karena dapat mempengaruhi seberapa menular varian tersebut.

Menurut Sharon Peacock, yang telah memimpin genome sequencing Covid-19 di Inggris di University of Cambridge, data yang ada sejauh ini menunjukkan varian baru memiliki mutasi konsisten dengan peningkatan transmisibilitas. “Tapi signifikansi dari banyak mutasi masih belum diketahui.”

Para ilmuwan yang telah melihat dari dekat juga mencatat bahwa varian yang sudah digolongkan ke dalam varian of concernc (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO itu tidak memiliki beberapa mutasi yang dimiliki Delta yang membuatnya sangat menular. Ada kemungkinan varian Delta, strain dominan di Amerika saat ini, masih lebih menular daripada Omicron.

“Itu benar-benar pertanyaan besar. Anda tahu, ketika masuk ke populasi yang memiliki Delta, apakah akan kalah bersaing atau tidak,” tutur Robert Garry, seorang ahli virus di Tulane University, Amerika.

Selain mutasi yang membuat Omicron lebih menular, para ilmuwan juga melihat mutasi yang mungkin menyebabkan penyakit yang lebih parah atau lebih mudah menghindari vaksin. "Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lain," kata WHO.

Dikatakannya juga belum ada bukti bahwa vaksin, tes, dan perawatan Covid-19 kurang efektif melawan omicron. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa semua mutasi Omicron dapat berarti bahwa pembuat vaksin mungkin harus mengadaptasi produk mereka di beberapa titik, dan itu juga masih harus dilihat.

CBS NEWS | KTLA | NEW YORK TIMES | CNN

Baca:
Terkini dari Afsel, Varian Omicron Dorong Lonjakan Tajam Kasus Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya