PLTS Portabel Buatan ITB dengan Output Daya 80 Watt Raih Juara

Kamis, 9 Desember 2021 13:30 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Surya-Solar Power Plant with Internet of Things System (SPITS)-buatan tim ITB. (Dok.ITB)

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat alat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) portabel. Saat dilombakan di ajang Marine Paper Competition 2021 gelaran Institut Teknologi Sepuluh Nopember, karya itu pada November lalu dinobatkan sebagai juara pertama.

Alat yang dinamakan SPITS, singkatan dari Solar Power Plant with Internet of Things System, itu dilombakan oleh Muhammad Miqdad Nadra, Dicky Dwi Putra, dan Ramadani Putri. Mereka mahasiswa ITB dari Teknik Telekomunikasi angkatan 2017 serta Teknik Geodesi dan Geomatika 2018.

Menurut Dicky, alat itu bisa berfungsi di daerah bencana yang aliran listriknya terputus. Dia mencontohkan seperti kejadian gempa dan tsunami Palu 2018 ikut merusak instalasi pasokan listrik. “Perbaikannya pun membutuhkan waktu yang lama, sedangkan kebutuhan masyarakat terkait energi listrik menjadi prioritas,” kata dia di laman ITB, Kamis 9 Desember 2021.

Selain itu SPITS bisa dipasang di daerah terpencil. Secara garis besar, SPITS memiliki dua sistem yang terintegrasi, yaitu photovoltaic off grid atau pembangkit listrik dari sinar matahari, dan sistem manajemen energi. Dari sistem itu, pengguna bisa mengetahui besar daya, tegangan, dan arus listrik yang digunakan, serta kapasitas daya pada baterai.

Mekanismenya, panel surya akan menangkap intensitas cahaya matahari dan energi yang didapatkan akan disimpan pada baterai yang selanjutnya dapat dimanfaatkan masyarakat. “Alat ini mampu menghasilkan daya 80 watt,” katanya.

Advertising
Advertising

Kelebihan yang ditawarkan adalah alat ini memiliki tegangan arus bolak-balik atau AC 220 volt dan searah atau DC 12 volt. Alat ini telah menjalani pengujian photovoltaic dan tegangan output yang dihasilkan AC (224 V) dengan frekuensi 49,9 Hz. Adapun harga pokok produksi alatnya Rp 3.465.000.

SPITS merupakan alat yang dikembangkan dosen Wervyan Shalannanda dari kelompok keahlian Teknik Telekomunikasi, dan Agus Purwadi dari kelompok keahlian Teknik Ketenagalistrikan. Kolaborasi juga melibatkan alumni Abdurrauf Irsal dan Muhammad Alif Mi’raj Jabbar, serta Adelia Kurniadi.

Alat yang masih berupa purwarupa itu masih bisa dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas daya dan desainnya.

Baca:
ITB Kirim Tim ke Lokasi Gunung Semeru untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

2 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

11 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

2 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

3 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

4 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya