Unpad Ajukan Mochtar Kusumaatmadja sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 14 Desember 2021 09:52 WIB

Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja wafat pada 6 Juni 2021. Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat tim pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Mochtar, di antaranya, karena perannya dalam Deklarasi Juanda yang menyatukan perairan dan daratan Indonesia sebagai negara kepulauan.

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat tim pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Mochtar Kusumaatmadja yang wafat pada 6 Juni 2021. Prosesnya kini pada tahap pengumpulan berkas yang hasilnya akan disampaikan ke Gubernur Jawa Barat. “Target waktunya sampai akhir Januari,” kata Idris, Dekan sekaligus ketua tim pengusulan dari Fakultas Hukum Unpad, Senin 13 Desember 2021.

Tim pengusul menggelar Seminar Nasional “Mochtar Kusumaatmadja sebagai Pahlawan Nasional” sebagai syarat pengusulan pada Senin, 13 Desember 2021, bertepatan dengan keluarnya Deklarasi Djuanda 64 tahun silam. Dari tim pengusul juga pembicara yang hadir secara daring dan luring terbatas di kampus Unpad Bandung, Mochtar disebut ikut berperan dalam deklarasi itu yang menyatukan perairan dan daratan Indonesia sebagai negara kepulauan.

Menurut Idris, syarat seminar itu sesuai Undang-Undang, harus menyertakan wakil dari Kementerian Sosial. Awalnya acara itu akan digelar 10 November lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan. Namun karena kesibukan pejabat kementerian pada saat itu akhirnya baru bisa digelar bulan ini. “Ada empat makalah yang akan jadi lampiran utama untuk berkas kepahlawanan Mochtar Kusumaatmadja,” kata Idris.

Sebelumnya, rektor Unpad pertama yaitu Iwa Kusumasumantri telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2002. Selain itu ada sosok mantan Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja sebagai Pahlawan Nasional dari Jawa Barat. “Djuanda dengan Mochtar Kusumaatmadja kan satu garis, sehingga kami berharap (usulan Pahlawan Nasional) langsung ditandatangani Presiden,”ujar Idris.

Menurutnya, kini ada 200 orang yang mengajukan dukungan penuh untuk memperkuat Mochtar Kusumaatmadja menjadi Pahlawan Nasional. Dalam seminar dijabarkan pula peran dan jasa Mochtar semasa menjabat berbagai menteri di era Orde Baru serta kiprah diplomasinya. “Ketokohan Mochtar Kusumaatmadja sangat banyak untuk menjadi pahlawan nasional,” kata Rektor Unpad Rina Indiastuti.

Advertising
Advertising

Sebagai seorang diplomat, Mochtar Kusumaatmadja dikenal cerdas dan piawai dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan. Padahal, menurut Nugroho Wisnumurti, mantan Duta Besar RI untuk PBB pada 1992-1997, Mochtar bukan diplomat profesional. “Tapi sikap dan kemampuan berdiplomasinya luar biasa, dalam perundingan bisa menimbulkan rasa wibawa,” katanya.

Dia mencontohkan gagasan Mochtar yang melakukan pendekatan informal lewat cocktail party. Acara itu merupakan upaya mediasi dan mencari solusi masalah konflik Kamboja pada 1978. Menurut Duta Besar RI untuk PBB periode 2004–2007, Makarim Wibisono, karya diplomasi semacam itu layak diberi penghargaan. “Karena Pahlawan Nasional tidak hanya semata bisa memperjuangkan kepentingan Indonesia lewat peperangan,” katanya.

Mochtar Kusumaatmadja adalah pria kelahiran Batavia pada 17 Februari 1929. Dia pernah menjadi Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II pada 1974-1978 lalu Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III dan IV pada 1978-1988.

Baca juga:
Kemendikbudristek Umumkan Perguruan Tinggi Pemenang Penilaian Kuliah Daring Terbaik


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

21 jam lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

22 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

1 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

3 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

4 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

4 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

5 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

5 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

5 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya