Gempa Kuat Tsunami Kecil di Laut Flores, Ini Penjelasannya

Rabu, 15 Desember 2021 18:01 WIB

Lokasi gempa di Timur Laut Larantuka. Twitter

TEMPO.CO, Bandung - Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Geologi, Supartoyo, menjelaskan sesar pemicu gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 di Laut Flores, NTT, Selasa, 14 Desember 2021, memiliki mekanisme arah pergerakan horizontal. “Jadi kan ada patahan yang sifatnya vertikal yang naik maupun yang turun, dan ada yang horizontal,” kata dia, Rabu, 15 Desember 2021.

Mekanisme itu, Supartoyo menambahkan, memicu tsunami yang relatif kecil kendati kekuatan gempanya besar. “Mungkin tidak horizontal murni, karena mungkin masih ada komponen yang vertikal juga, maka itu tsunami yang terjadi, alhamdulillah, kecil,” kata dia.

Pada Selasa lalu, peringatan dini tsunami diakhiri dengan deteksi kenaikan muka air laut hanya 0,07 meter. Supartoyo menerangkan, gempa besar yang bersumber dari pergerakan sesar mendatar akan memberi cerita berbeda jika terjadi di daratan. Mekanisme itu pernah terjadi saat gempa Palu 2018 yang disertai dengan bencana likuifaksi.

Di Laut Flores pula, Supartoyo mengatakan, bukan berarti tak menyimpan potensi terjadinya gempa besar pemicu tsunami besar. Potensi itu tampak dari gempa M7,8 pada 1992. “Tinggi tsunaminya di Pulau Babi, lebih dari 10 meter, mungkin sampai 15 meter. Korbannya banyak sekali, sampai ribuan waktu itu,” kata dia.

Dijelaskannya, tsunami 1992 dipicu oleh patahan dengan arah barat-timur sehingga arah tsunami utara dan selatan. Mekanismenya pergerakan vertikal. Selain Pulau Babi dan Flores bagian utara, dia meyakini pulau-pulau di sekitar Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, terdampak.

Advertising
Advertising

Riwayat tsunami itu, menurut Supartoyo, yang membuat gempa pada Selasa lalu sempat membuat khawatir. Ditambah struktur geologi utama patahan di Laut Flores yang berupa patahan naik. "Kemarin ternyata berdasarkan analisis setelah masuk (data) dari teman-teman BMKG, ternyata mekanismenya sesar mendatar,” katanya.

Gempa dan tsunami di Flores pada 12 Desember 1992. Twitter/DaryonoBMKG

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, mengatakan bahwa pusat gempa M7,4 yang berlokasi pada arah 113 kilometer barat laut Larantuka, NTT, tersebut baru dikenal. Memberi keterangan via akun media sosial Twitter pada Selasa, Daryono melampirkan peta sumber gempa di sepanjang Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB yang sudah dikenal selama ini.

Menurut Daryono, gempa Laut Flores itu menjadi alarm yang mengingatkan bahwa masih ada gempa singnifikan (kuat) dipicu oleh sumbernya yang belum dikenali. "Sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih banyak yang belum teridentifikasi dan terpetakan," katanya lagi.

Baca juga:
Maria Van Kerkhove WHO: Mengatakan Infeksi Varian Omicron Ringan Saja Sangat Berbahaya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

10 menit lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Sabtu Pagi, Malam Masih Berawan

30 menit lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Sabtu Pagi, Malam Masih Berawan

BMKG memprediksi cuaca Jakarta bersahabat di akhir pekan. Ibu kota berpotensi cerah berawan pada Sabtu pagi, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

6 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

13 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

15 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

16 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

22 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya