Kambing Hutan Sumatera Dilindungi Sejak 1931, Saat Pemerintahan Hindia Belanda

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 17 Desember 2021 17:15 WIB

Kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis). Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak satwa dilindungi di Indonesia. Keseluruhan satwa yang dilindungi itu tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018. Aturan hukum itu perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Lampiran dalam peraturan itu memerinci ada 787 satwa yang dilindungi.

Dari ratusan nama itu ada spesies satwa yang dilindungi dari keluarga hewan berkuku belah (Bovidae), bukan hanya banteng (Bos javanicus), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) saja. Tapi, ada juga kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis).

Kambing hutan Sumatera telah dilindungi sejak tahun 1931 berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Nomor: 266 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Mengutip laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, bahwa kambing hutan Sumatera memiliki ciri fisik bertanduk ramping dan pendek. Bentuk tanduknya melengkung ke belakang. Badannya setinggi 85 sentimeter hingga 94 sentimeter. Bulu kambing hutan Sumatera berwarna hitam keabu-abuan.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources telah menetapkan kambing hutan Sumatera sebagai satwa yang berstatus rentan (vulnerable). Itu berarti kambing hutan Sumatera berisiko tinggi menuju kepunahan di alam liar.

Advertising
Advertising

Adapun populasi spesies itu menurun 30 persen selama 21 tahun tersebab perburuan maupun kehilangan habitat. Kambing hutan Sumatera hidup di Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Aceh sampai Lampung. Pola hidup kambing hutan Sumatera ini menyendiri.

Mengutip Jurnal Biologi Indonesia, kambing hutan Sumatera kalau pun berkeliaran berkelompok hanya enam ekor saja. Kambing hutan Sumatera hidup di hutan yang berada di ketinggian antara 200 meter di atas permukaan laut hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Kambing itu menempati celah tebing batuan gamping, sehingga susah ditemukan oleh manusia. Batas umur kambing hutan Sumatera biasanya sekitar 21 tahun.

TIKA AYU

Baca: New York Lepas Puluhan Kambing untuk Membasmi Gulma di Taman Kota

Berita terkait

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

5 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

9 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

14 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

19 hari lalu

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Indonesia Ferry mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai

Baca Selengkapnya

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

19 hari lalu

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

ASDP Ferry Indonesia mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai landai.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

20 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Macet di Lintas Palembang-Betung Mulai Terurai, Dirlantas Singgung Ini Penyebab Macet

20 hari lalu

Macet di Lintas Palembang-Betung Mulai Terurai, Dirlantas Singgung Ini Penyebab Macet

Macet parah sempat terjadi di jalan lintas timur Sumatera pada ruas Palembang-Betung sejak Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Kota-kota Besar Sumatera

21 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Kota-kota Besar Sumatera

BMKG memprakirakan sejumlah kota di Sumatera yang cuacanya hari ini hujan ringan dan hujan petir.

Baca Selengkapnya

Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak, Pemudik Bertiket Manual Dialihkan ke Pelabuhan Ciwadan

22 hari lalu

Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak, Pemudik Bertiket Manual Dialihkan ke Pelabuhan Ciwadan

Antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Merak mencapai KM 96 atau radius 1 kilometer sebelum gerbang tol Merak pada H-4 Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya