Peneliti Amerika Pimpin Survei Celurut di Sulawesi, Temukan 14 Spesies Baru

Minggu, 19 Desember 2021 11:21 WIB

Crocidura caudipilosa, satu di antara spesies baru celurut yang ditemukan di daerah pegunungan di Sulawesi. newscientist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Survei selama satu dekade di Sulawesi mendapati sebanyak 14 spesies baru celurut dari sekujur pulau itu. Celurut (family Soricidae: Crocidura) adalah tikus kecil namun bukan hewan pengerat, melainkan pemakan serangga.

Kelompok mamalia kecil ini dikenal sangat beragam dan dapat ditemukan di hampir semua tempat di dunia ini. Tapi, meski hewan ini tersebar luas, belum banyak yang telah mendokumentasikannya yang ada di daerah pegunungan tropis.

Jacob A. Esselstyn dari Departemen Ilmu Biologi, Louisiana State University, Amerika Serikat dan sejumlah koleganya merintis melakukan itu di Sulawesi. Mereka menyebar lubang perangkap di banyak titik lokasi di pulau itu pada 2010. Termasuk sebaran perangkapnya adalah belasan gunung di berbagai ketinggian.

Setelah sepuluh tahun, mereka berhasil memerangkap dan memeriksa 1.368 ekor celurut. Hasil analisis fisik dan DNA mengungkap temuan 21 spesies yang seluruhnya hanya hidup di Sulawesi. Dari 21 itu, 14 di antaranya tak dikenali sebelumnya.

Temuan itu membuat Sulawesi rumah dari celurut dengan jumlah jenis yang tiga kali lebih banyak daripada pulau lain di dunia--sejauh ini. “Dugaannya, Pulau Sulawesi memang memiliki biodiversitas tinggi, atau bisa juga jenis-jenis tikus di pulau lain yang belum terdokumentasi,” kata Esselstyn yang mempublikasikan hasil studi tersebut di Bulletin of the American Museum of Natural History pada 15 Desember 2021.

Advertising
Advertising

Dia dan timnya menduga kondisi geografis Sulawesi menjadi alasan di balik keragaman celurut yang ditemukan. Pulau Sulawesi dinilai unik dengan empat semenanjung yang dimiliki membentuk huruf K dan juga memiliki cukup banyak gunung. Sebanyak enam gunung di antaranya menjulang sampai ketinggian di atas 3.000 meter.

Semenanjung-semenanjung mungkin mendorong isolasi di antara populasi-populasi yang ada, dan pegunungan tingginya menciptakan perbedaan iklim yang kuat yang bisa menuntun kepada perbedaan besar vegetasinya. “Sangat mungkin celurut-celurut terdiversifikasi mengikuti geografi itu, meski pemikiran ini belum diuji,” kata Esselstyn.

Dia juga menambahkan kemungkinan masih banyak jenis celurut lain yang ada di Sulawesi yang belum teridentifikasi. Dari jenis-jenis yang sudah dikumpulkan, Esselstyn mengatakan, mereka berasal hingga daerah dengan ketinggian 2700 meter. Tak akan mengejutkan, menurutnya, jika ada yang ditemukan hidup di dataran yang lebih tinggi lagi.

“Kami berharap temuan ini mendorong lebih banyak banyak penelitian dan pendanaan untuk mempelajari biodiversitas di daerah pegunungan,” kata anggota tim peneliti, Heru Handika, juga dari Louisiana State University.

Heru mencemaskan percepatan deforestasi di pegunungan karena pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Indonesia. Jika itu terjadi, dia mengatakan, banyak spesiesnya yang akan hilang sebelum disadari bahwa mereka pernah ada.

Penelitian atau survei celurut selama satu dekade itu melibatkan pula peneliti dari Museum Zoologicum Bogoriense di Bogor; Siena College di Loudonville, New York; dan Museums Victoria di Melbourne, Australia.

NEW SCIENTIST, BIOONE

Baca juga:
Terungkap, Modus Pencurian Modem Wifi oleh Teknisi Gadungan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

3 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

4 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

34 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

35 hari lalu

Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

46 hari lalu

Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

Sekelompok tikus mabuk setelah memakan ganja yang merupakan barang bukti Kepolisian di New Orleans, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil di India yang Jadi Rumah bagi Puluhan Ribu Tikus

17 Februari 2024

Uniknya Kuil di India yang Jadi Rumah bagi Puluhan Ribu Tikus

Meskipun mungkin terlihat tidak biasa bagi orang luar, kuil ini memiliki arti penting yang sangat besar bagi umatnya.

Baca Selengkapnya

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.

Baca Selengkapnya

Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

17 November 2023

Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

Leptospirosis akibat terkena bakteri Leptospira interrogans rawan terjadi di musim hujan. Berikut dua gejala yang perlu dikenali.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan

Baca Selengkapnya