Dua Jenis Anoa Ini Satwa Dilindungi

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 19 Desember 2021 20:25 WIB

Kelahiran anak anoa (Buballus sp) secara normal dan tanpa bantuan medis di Anoa Breeding Centre (ABC) BP2LHK Manado. (Dok. KLHK)

TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua jenis anoa yang termasuk satwa dilindungi. Anoa dataran rendah dan anoa pegunungan sebagai satwa dilindungi tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018. Aturan hukum itu perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List telah menetapkan spesies anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) berstatus endangered (terancam punah). Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menetapkan dua jenis anoa itu dalam Appendix I (spesies yang paling terancam punah)

Berikut perbedaan anoa pegunungan dan anoa dataran rendah:

  • Anoa pegunungan

Mengutip laman Biodiversity Warriors, anoa pegunungan hidup di dataran tinggi. Ukuran tubuhnya lebih ramping dibandingkan anoa dataran rendah. Bulunya pun lebih lebat, warnanya cokelat agak kehitam-hitaman. Anoa pegunungan jantan warnanya bulunya cenderung lebih gelap daripada yang betina. Panjang ekornya rata-rata 27 sentimeter dan tanduknya mengarah ke belakang.

Panjang tubuh anoa pegunungan antara 122 sentimeter hingga 153 sentimeter. Adapun tinggi tubuhnya sekitar 75 sentimeter, beratnya 150 kilogram. Batas umur anoa pegunungan antara 20 tahun sampai 25 tahun.

Advertising
Advertising

Anoa pegunungan cenderung aktif saat pagi. Cara hidupnya menyendiri (soliter) atau berpasangan. Anoa pegunungan merupakan hewan endemik Sulawesi dan Pulau Buton. Habitatnya di kawasan pegunungan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut hingga 2.300 meter di atas permukaan laut.

  • Anoa dataran rendah

Anoa dataran rendah merupakan satwa yang habitatnya di Sulawesi Tenggara. Anoa dataran rendah ekornya lebih panjang dibandingkan anoa pegunungan. Panjang ekornya rata-rata 30 sentimeter, warna bulunya pun cokelat agak kehitam-hitaman. Bentuk tanduknya melingkar.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kambing Hutan Sumatera Dilindungi Sejak 1931, Saat Pemerintahan Hindia Belanda

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

9 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

11 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

11 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

13 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

24 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

37 hari lalu

Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

39 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya