Cara Atur Toko Buka Jalan UMKM ke Marketplace dan Proyek di Pemda

Jumat, 31 Desember 2021 01:05 WIB

Penjahit mengerjakan pembuatan aksesoris busana untuk kucing di Usingcloath, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Juni 2021. Dalam rangka program UMKM Naik Kelas di masa pandemi COVID-19, pemerintah selain melakukan penguatan infrastruktur digital juga memberikan bantuan dana melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan alokasi anggaran hingga Rp184,83 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Startup Atur Toko bekerja sama dengan pemerintah daerah mendirikan gudang ecommerce. Tujuannya, merangkul para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dari tingkat desa sampai Kabupaten/Kota dalam membangun merek dan meningkatkan penjualan melalui digital, selain juga membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan dan memantau kinerja UMKM di wilayahnya.

“Jadi selain menyediakan teknologi untuk bisnis kecil atau retail melalui online dengan dasbor yang mudah dikelola dan terjangkau, saat ini kami juga mendirikan gudang ecommerce di tingkat pemda,” kata CEO dan Co-Founder Atur Toko, Bagus Dewantara, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Rabu 29 Desember 2021.

Bagus menerangkan kalau gudang e-commerce memungkinkan pelaku UMKM untuk berfokus pada produksi. Proses dan upaya meningkatkan penjualan akan dibantu dikelola Atur Toko. Mulai dari foto produk, manajemen media sosial, kebijakan harga, media pengemasan produk, hingga proses pengiriman kepada pembeli.

Berdiri sejak 2019, Bagus mengatakan, teknologi Atur Toko telah terintegrasi dengan enam marketplace besar di Indonesia sehingga memudahkan penarikan data penjualan. “Sistem yang terintegrasi ini memungkinkan setiap pelaku UMKM untuk memonitor tokonya di berbagai platform marketplace hanya dengan satu dasbor Atur Toko, termasuk mendapatkan data penjualan, stok produk, layanan branding, pinjaman modal, hingga chatboard,” tutur lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia itu.

Bagus menambahkan, sepanjang tahun ini, Atur Toko telah berhasil melakukan inisiasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk menggagas kerja sama pendirian gudang e-commerce bagi UKM Binaan Pemda. Dia menyebutkan di antaranya di Garut, Gorontalo, Bekasi, Kalimantan Barat, dan Mojokerto. Pada 2022, Atur Toko menargetkan untuk melakukan penetrasi ke 20 pemerintahan daerah.

Advertising
Advertising

Atur Toko optimistis konsep gudang e-commerce di tingkat pemda dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi. Untuk lebih memperkenalkannya, sebuah lokakarya dan diskusi dengan fokus percepatan digitalisasi dan mendorong implementasi UMKM Go-Digital pascapandemi Covid-19 telah dirancang.

“Sosialisasi akan dilakukan di hadapan Menteri Koperasi UKM RI, Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas Koperasi UKM, dan Kepala Dinas Kominfo se-Provinsi Jawa Tengah pada Februari 2022,” kata Bagus.

Konsep yang sama juga dibidik memampukan UMKM memiliki kesempatan menjadi peserta pada proses pengadaan barang dan jasa (PJB) di pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Partisipasi dalam proses pengadaan barang dan jasa di pemerintahan dilakukan melalui laman situs LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) di masing-masing daerah.

“Saat ini, beberapa pemda mempunyai marketplace tapi sebatas skala lokal,” katanya sambil menambahkan, “Dengan UU baru tersebut, UMKM akan diberikan keleluasaan untuk mengikuti pengadaan barang dan jasa di pemda dan ini sejalan dengan konsep gudang e-commerce yang kami usung agar dapat mengakses marketplace nasional ke depannya.”

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo (ketiga dari kanan) saat kunjungan ke kantor pusat Atur Toko pada Juni 2021 lalu dan diterima langsung oleh CEO dan Co-Founder Atur Toko Bagus Dewantara (keempat dari kanan). FOTO/ATURTOKO

Atur Toko berfokus pada inisiasi pengembangan bisnis online ke offline store dan optimasi UMKM untuk berjualan di marketplace. Sepanjang dua tahu usianya, Atur Toko mengaku telah membantu pengembangan lebih dari lima ribu UMKM di Tanah Air.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat, hingga 21 Agustus 2021 sebanyak 15,3 juta UMKM sudah masuk ke platform digital dan menargetkan 30 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digital pada 2030. Secara bertahap, target di 2022 sebanyak 19 juta UMKM dan 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM.

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

1 hari lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

1 hari lalu

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

Startup Jepang, Orange, memakai AI untuk alih bahasa berbagai manga atau komik ke dalam berbagai bahasa. Salah satu upaya menangkal pembajakan.

Baca Selengkapnya

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

2 hari lalu

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

Coldspace meluncurkan teknologi pendingin hybrid untuk pabrik bahan makanan di Srengseng,Jakarta Barat. Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

2 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

3 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

4 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

5 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

5 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya