TEMPO.CO, Jakarta - Samsung ingin semua orang tahu bahwa ponsel layar lipatnya mendapatkan respons positif dan tidak gagal. Dalam unggahan di blognya, perusahaan teknologi asal Korea itu mengaku penjualan ponsel lipat 2021 telah meningkat hingga empat kali lipat daripada 2020.

Keberhasilan ini dikaitkan dengan kedatangan dua seri terbarunya, Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3, yang memiliki desain baru dan harga yang lebih rendah. “Penjualan untuk kedua perangkat ini di bulan pertama saja melebihi total akumulatif penjualan perangkat lipat Samsung pada 2020,” ujar Samsung, Kamis, 30 Desember 2021.

Ini adalah metrik yang menjanjikan untuk kenaikan ponsel lipat yang lambat, meskipun Samsung tidak membagikan data penjualan yang detail. Sebaliknya, itu menunjukkan fakta peningkatannya lebih besar daripada prediksi yang dibuat analis pihak ketiga, yaitu total pengiriman dari semua produsen untuk perangkat layar lipat akan mencapai 9 juta pada 2021.

Jika Samsung menganggap angka ini cukup berguna untuk disebutkan — dan dengan perkiraan perusahaan mencapai sekitar 88 persen dari total pasar ponsel lipat—bisa ditebak bahwa penjualannya mencapai jutaan digit atau terdorong ke puluhan juta.

Angka-angka itu diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat pada 2023, dengan Samsung mengambil bagian yang lebih kecil dari pasar. Hal itu terjadi karena produsen saingan seperti Oppo dan Huawei bergabung dengan ke pasar ponsel dengan desain futuristik itu.

Juga diprediksi oleh beberapa orang untuk 2023, akan ada iPhone yang dapat dilipat, yang benar-benar meningkatkan persaingan di segmen tersebut.

Samsung juga mengatakan bahwa keputusannya untuk mendorong lebih awal dengan perangkat yang dapat dilipat telah terbayar. “Dibandingkan dengan Galaxy Note 20, kami melihat peningkatan 150 persen dalam konsumen yang beralih merek smartphone untuk Galaxy Z Flip3,” kata Samsung.

THE VERGE | GADGETS NDTV

Baca juga:
Oppo A95 Jadi Hadiah Pemain Terbaik Piala AFF 2020, Ini Spesifikasinya