Proyeksi Kesehatan 2022, Dekan FKUI: Penyebaran Omicron Memburuk

Senin, 3 Januari 2022 09:11 WIB

Suasana RSDC Wisma Atlet Kemayoran setelah ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron, di Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengungkap proyeksinya tentang masalah kesehatan tahun ini. Menurutnya, secara umum, permasalahan di Indonesia masih akan didominasi seputar pandemi Covid-19 dengan variannya yang terbaru, Omicron.

Belajar dari pengalaman penanganan pandemi Covid-19 yang sudah dilakukan, kata Ari, ternyata ketahanan kesehatan Indonesia memang sangat lemah. Mulai dari keterbatasan big data, bahan baku obat, reagen dan alat kesehatan yang sebagian besar impor, termasuk kekurangan sumber daya manusianya.

“Kekurangan dokter di daerah karena distribusi dokter umum, serta spesialis dan subspesialis yang tidak merata,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu, 2 Januari 2022.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam itu juga menekankan, Covid-19 varian Omicron yang melanda dunia akhir 2021 akan menjadi permasalahan tahun ini. Penyebaran Omicron diprediksi akan semakin buruk, mengingat kasus impor sudah meluas ke berbagai negara.

Bahkan di beberapa negara, Omicron sudah mendominasi kasus baru yang muncul. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan terbaru mengumumkan penambahan lagi jumlah kasusnya menjadi 138, dan dua di antaranya disebutkan transmisi lokal, per Minggu 2 Januari 2022.

Advertising
Advertising

“Memang Omicron ini gejalanya ringan, tapi ternyata di beberapa negara maju misalnya Amerika Serikat dan Inggris sudah melaporkan adanya kematian, karena varian itu,” kata Ari.

Berkaca kepada pengalaman gelombang kedua Covid-19 di Indonesia pada Juni-Juli 2021, Ari menyarankan agar berbagai transformasi kesehatan harus dipercepat. Tujuannya, bisa lebih siap dalam menghadapi dampak terburuk terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia karena Omicron.

Selain itu, Ari menerangkan bahwa riset inovasi dengan melibatkan industri dari awal memang harus didukung, serta tentu dengan pendanaan yang cukup besar dan konsisten multi-tahun. “Agar produk riset inovasi ini bisa benar-benar dihilirisasi.”

Mikrograf elektron dari jaringan bronkus manusia yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian Omicron. Panah merah menunjuk partikel-partikel virus corona tersebut. dok. LKS Faculty of Medicine at The University of Hong Kong (HKUMed)

Vaksin Merah Putih juga harus terus di dukung agar sesuai dengan peta jalan yang telah dibuat, dan diharapkan sudah menjalani uji klinis pada pertengahan 2022. “Sehingga pada akhir 2022, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin produksi dalam negeri,” ujar Ari yang juga merupakan dokter spesialis gastroenterologi dan hepatologi itu.

Ari menyertakan catatan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak menganggap remeh keberadaan varian Omicron karena dampak penularannya yang cepat. Sehingga, Ari berujar, wajar jika memberikan perhatian penuh terhadap varian tersebut di Indonesia.

“Karena hampir sebulan setelah pertama kali dilaporkan, sudah 78 negara yang menyampaikan keberadaan Omicron melalui platform GISAID,” tutur Ari sambil menambahkan, dan ini lebih cepat dari penyebaran Delta.

Baca juga:
Studi Ini Ungkap Sebab Covid-19 Varian Omicron Lebih Mudah Menyebar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

8 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

25 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

25 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

26 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya