Harimau Mangsa 2 Sapi Dekat Kebun Sawit, BKSDA: Cuma Melintas

Reporter

Antara

Selasa, 4 Januari 2022 22:07 WIB

Ilustrasi seekor harimau sumatera (Panther Tigris Sumatrae). Kredit: ANTARA/Dokumen

TEMPO.CO, Mukomuko - Harimau pemangsa induk sapi dan anaknya diduga masih berkeliaran di wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Warga setempat mengantisipasi sapi lain menjadi korban dengan cara menambat dan tidak membiarkannya merumput di kebun sawit.

"Sejak harimau memangsa ternak, warga ketakutan melepas ternak di kebun sawitnya. Warga mengikat hewan ternak dan mencarikan pakannya," kata Isran Efendi, warga UPT Lubuk Talang dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa 4 Januari 2022.

Ia menyebutkan sebanyak dua ekor hewan ternak yakni induk sapi dan anak sapi milik warga setempat dimangsa oleh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dekat lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini. Anak sapi itu hingga kini tidak diketahui keberadaannya, kemungkinan di bawa oleh harimau tersebut ke dalam hutan.

"Saat ini bangkai induk sapi masih ada tetapi lokasinya terus berpindah hingga lima meter kemungkinan ditarik oleh harimau tersebut," ujarnya sambil menambahkan, "Kemungkinan tiga hari lagi bangkai induk sapi tersebut habis dimakan oleh harimau tersebut."

Ia menyatakan ada tiga kali kejadian sapi milik warga yang dimangsa harimau, terakhir tiga bulan yang lalu. Warga telah melaporkan kejadian ini kepada BKSDA dan meminta penanganan. "Kalau bisa harimau tersebut dipindah dari wilayah ini agar warga nyaman melakukan aktivitas dan melepas hewan ternaknya di kebun sawit," ujar Isran.

Ia meminta BKSDA cepat menanganinya untuk mengantisipasi konflik antara manusia dan harimau di wilayah ini. Menurutnya, warga bisa saja memasang jerat harimau atau menembak satwa yang dilindungi tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, sebelumnya menyarankan warga setempat untuk berhati-hati karena wilayah kebun memang dekat dengan habitat harimau Sumatera. "Dekat kawasan Hutan Produksi Air Rami, habitatnya di sana, harimau cuma melintas, tetapi kami sarankan masyarakat untuk berhati-hati berkebun di sana," ujarnya.

Untuk sementara ini, Said mengatakan, BKSDA belum memasang kerangkeng atau perangkap. Alasannya, jarak perjalanan harimau biasanya sejauh 17 kilometer per hari. "Dia tidak menetap di satu tempat, dia cuma melintas di wilayah ini," ujarnya menerangkan.

Baca juga:
Ular Sanca Bermunculan ke Luar dari Sarangnya di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung

Advertising
Advertising


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

4 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

5 hari lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

23 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

35 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

36 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

40 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

40 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

40 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

41 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya