Aplikasi Ukur Tekanan Darah via Kamera Ponsel, Pakar Kesehatan Bereaksi

Senin, 10 Januari 2022 21:07 WIB

Binah.ai membuat layar monitor yang bisa mengukur tekanan darah. Foto. Theverge

TEMPO.CO, Jakarta - Plaform kesehatan Binah.ai mengumumkan pada pekan lalu kalau mereka menambahkan fitur pengukuran tekanan darah ke dalam aplikasi miliknya. Perusahaan mengatakan aplikasinya akan mampu mengukur tekanan darah hanya menggunakan video wajah seseorang di kamera ponsel atau laptop.

Mengetahui tekanan darah tanpa alat pompa di lengan—yang biasa digunakan—adalah cita-cita sejak lama para kardiolog dan perusahaan teknologi karena berarti akan sangat memudahkan dan lebih nyaman. “Kami mendesain ini untuk menggantikan alat ukur tekanan darah yang biasa digunakan di rumah,” kata David Maman, CEO dan satu di antara pendiri Binah.ai.

Cara kerja aplikasinya adalah dengan menganlisis cahaya yang dipantulkan dari wajah lalu digunakan untuk mengkalkulasi perubahan aliran dalam darah. Teknik yang disebut sebagai photoplethysmography (PPG) ini sebenarnya sudah banyak diadopsi perangkat dan aplikasi untuk mengukur, seperti, kadar oksigen dalam darah dan detak jantung.

Namun, menggunakannya untuk mengukur tekanan darah disadari lebih menantang. Para peneliti berhasil membuat kemajuan namun para pakar kesehatan mengatakan belum ada cukup data yang bisa ditunjukkan kalau orang-orang bisa mengandalkan teknik ini secara klinis.

“Saya kira ini mungkin akan murah untuk menggunakan teknologi ini di masa depan, tapi saat ini saya belum melihat bukti untuk bisa merekomendasikan teknologi ini sudah sepenuhnya siap untuk pengecekan tekanan darah yang bisa dipercaya,” kata Jordana Cohen, asisten profesor kedokteran di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, yang memiliki spesialisasi hipertensi.

Advertising
Advertising

Sementara matriks berbasis PPG bisa dengan baik mendeteksi perubahan-perubahan dalam tekanan darah, ini lebih sulit menggunakannya menghitung angka yang acak tanpa sebuah data awal. Itu sebabnya peralatan yang dikembangkan untuk mengukur tekanan darah melalui PPG menggunakan sebuah alat konvensional untuk kalibrasi.

Sementara, pendekatan oleh Binah.ai tak menggunakan kalibrasi apapun. “Kami memutuskan untuk mendesain segala sesuatu untuk berfungsi sejatinya sebagai alat kesehatan,” kata Maman. “Ketika Anda memiliki alat kesehatan tekanan darah, Anda tidak melakukan kalibrasi lagi kepadanya—Anda hanya tinggal menggunakannya. Saya kira ini ideal.”

Maman mengatakan kalau perusahaan telah menjalankan serangkaian studi internal untuk validasi alat dan aplikasi yang dibuatnya itu pada 264 orang. Data memang tidak dipublikasikan namun perusahaan, disebutkannya, membagikan laporan akurasi dasar kepada para kliennya.

Ann Marie Navar, kardiolog di Southwestern Medical Center, University of Texas, AS, mengingatkan perlunya pula mempublikasi analisis tentang bagaimana alat bekerja pada orang dengan jenis kulit yang berbeda. Dia mencontohkan pada mereka yang memiliki rambut pada wajahnya, atau mereka yang mengenakan riasan wajah. Tanpa menguji perangkat berbasis kecerdasan buatan itu pada ragam jenis dan kondisi kulit, Marie mengatakan, pengukuran yang dihasilkan bisa bias.

Menjawab itu semua, Maman mengatakan, perusahaan akan meluncurkan uji klinis yang lebih luas pada akhir Februari. Data kemudian akan digunakan untuk mendapatkan izin penggunaan secara luas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat (FDA). Dia berdalih peluncuran sudah dilakukan lebih dulu karena antusiasme para pengguna.

Saat ini aplikasi hanya bisa digunakan sebagai alat cek kebugaran, tidak bisa mengklaimnya untuk tujuan medis. Binah.ai juga tidak menjualnya secara langsung ke konsumen tapi bekerja sama dengan perusahaan seperti penyedia asuransi yang menerapkan aplikasi pada platform mereka.

Maman mengatakan perusahaannya juga sedang bekerja sama dengan dua manufaktur laptop dan satu merek smartphone untuk mengintegrasikan aplikasi Binah.ai ke perangkat masing-masing.

THE VERGE

Baca juga:
Temuan Kasus Lokal Pertama, Cina Mulai Perang Melawan Omicron


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

5 jam lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

1 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

1 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

3 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

4 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

5 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

6 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

6 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

6 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya