BPOM Eropa Juga Bicara Omicron dan Transisi Pandemi-Endemi

Kamis, 13 Januari 2022 09:44 WIB

Seorang penumpang pesawat antre di loket dekat papan jadwal penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 7 Januari 2022. Penutupan pintu masuk bagi warga dari negara Benua Afrika dan Eropa tersebut dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron atau B.1.1.529. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejalan dengan ledakan kasus baru Covid-9 varian Omicron di dunia, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyatakan status wabah penyakit ini sedang bergeser dari pandemi ke endemi. Memang belum diketahui kapan pastinya tapi dipastikan akan sampai ke sana. Ini seperti yang pernah diungkap epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono.

“Apa yang penting dan apa yang sedang kami amati sekarang adalah bahwa kita bergerak menuju virus yang menjadi lebih endemik,” kata Kepala Ancaman Kesehatan Biologis dan Strategi Vaksin EMA, Marco Cavaleri, pada Selasa 11 Januari 2022.

Cavaleri tidak mendefinisikan apa yang dimaksudnya dengan endemi. Tapi, istilah itu biasa digunakan untuk menjelaskan masa infeksi penyakit yang stabil dan bisa diprediksi.

Sementara itu, kasus baru Covid-19 terus bertambah di seluruh Eropa. Jerman dan Bulgaria, misalnya, keduanya dilaporkan memiliki angka kasus harian tertinggi bersamaan dengan pengumuman Cavaleri pada Selasa lalu.

Itu sebabnya Cavaleri mengingatkan agar tidak lupa kalau saat ini masih dalam fase pandemi. “Meski begitu …dengan Omicron akan ada begitu banyak imunitas alami yang terjadi melampaui vaksinasi, kita akan bergerak cepat menuju sebuah skenario yang lebih dekat kepada endemisitas.”

Advertising
Advertising

Terpisah, Direktur WHO Eropa Hans Kluge menyatakan kalau sebagian besar penduduk di Eropa akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 minggu ke depan. Ini akan tercapai jika tren peningkatan jumlah kasus saat ini tak terhadang.

Benua Eropa telah mencatat sebanyak tujuh juta kasus baru Covid-19 di pekan pertama 2022. Angka itu bertambah lebih dari dua kali lipat dibandingkan dua minggu sebelumnya. “Per 10 Januari lalu, 26 negara telah melaporkan lebih dari satu persen penduduknya positif Covid-19 per minggu,” kata Kluge.

Berdasarkan laju itulah, Kluge menambahkan, Institute for Health Metrics and Evaluation memprediksi lebih dari 50 persen penduduk di Eropa sudah akan tertular Omicron dalam dua bulan ke depan.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Alternatif Alat PCR dari BRIN Kantongi Izin Edar, Bisa Deteksi Omicron


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

19 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

9 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya