TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan alat alternatif PCR yang dikembangkannya mampu mendeteksi varian-varian SARS-CoV-2 termasuk Delta dan Omicron. Alat tersebut, Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification atau RT-LAMP, telah mengantongi izin edar sebagai alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
"Dengan diterbitkannya izin edar reguler untuk RT-LAMP hasil riset BRIN, maka kami memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19," kata peneliti di Pusat Riset Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Secara in silico, Tjandrawati menerangkan, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut. Cara kerjanya dengan menganalisis sampel ekstrak RNA hasil usap (swab) hidung. Pengembangan terkini yang sedang dilakukan adalah agar dapat bekerja pula dengan sampel saliva (ludah).
Selama ini cara mendeteksi seseorang terinfeksi Covid-19 varian Omicron atau lainnya adalah dengan alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction). Metode PCR tersebut paling akurat, namun hasil pengujian lebih lama dan biayanya relatif mahal. Perkembangan terbaru bahkan menyebutkan sebagian virus varian Omicron tak mampu dideteksi secara spesifik lewat PCR, selain sebatas positif Covid-19, dan karenanya butuh dianalisis lanjut di laboratorium.
Reaksi amplifikasi gen target dengan metode RT-LAMP berlangsung kurang dari satu jam sehingga diagnosa hasil Covid-19 bisa diperoleh lebih cepat, dengan hasil seakurat RT-PCR. "Keunggulan produk ini adalah tidak memerlukan alat thermocycler, cepat, dan akurat," tutur Tjandrawati.
Menurut Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik BRIN, Agus Haryono, dalam mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 adalah dengan melakukan screening dan pengujian, termasuk dengan metode RT-LAMP. "Skrining dan pengujian menjadi kunci penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19 termasuk menghadapi varian Omicron," kata Agus.
Baca juga:
Pasien Omicron di Bandung Negatif Covid-19 Saat Karantina 10 Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.