Perbedaan Vaksinasi Booster Covid-19 di Amerika, Inggris, Australia

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Senin, 17 Januari 2022 14:40 WIB

Warga lansia saat mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Masyarakat yang ingin mendapatkan fasilitas ini bisa melakukan pendaftaran di aplikasi PeduliLindungi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mengantisipasi gelombang Covid-19 varian Omicron, Pemerintah Indonesia akan mempercepat vaksinasi booster untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Ahad, 16 Januari 2022, mengatakan percepatan itu dilakukan agar siap jika gelombang Omicron naik secara cepat.

Per 15 Januari 2022, kasus konfirmasi varian Omicron mencapai 748 kasus. Sebagian besar kasus Omicron di Indonesia adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Secara kumulatif kasus PPLN paling banyak berasal dari Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Dari total 748 kasus, 155 di antaranya merupakan transmisi lokal.

Budi mengatakan sebagian besar, lebih dari 90 persen, transmisi lokal Omicron terjadi di Jakarta. “Jadi, kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan kita harus memastikan bisa menangani perang menghadapi Omicron di DKI Jakarta," ujar Budi.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan vaksinasi booster adalah vaksinasi yang diberikan pada mereka yang sudah selesai mendapatkan vaksinasi Covid-19 primer, di mana dalam perjalanan waktu ternyata imunitas dan perlindungan kliniknya menjadi berkurang dan menjadi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. “Booster bertujuan mengembalikan efektivitas vaksin sehingga membaik kembali,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Tempo, Senin, 17 Januari 2022.

Selain vaksinasi booster, kata Tjandra, juga ada vaksinasi tambahan (additional doses), yaitu pemberian vaksin yang mungkin dibutuhkan sebagai tambahan dari vaksinasi primer karena respons imun yang didapat dari vaksin primer ternyata tidaklah memadai, seperti pada mereka dengan gangguan imunologis (immunocompromised) tertentu, dan kadang-kadang juga mungkin pada sebagian orang usia lanjut. “Tujuan vaksinasi tambahan adalah meningkatkan respons imun sehingga dapat memberi perlindungan memadai terhadap penyakit,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sampai akhir 2021 WHO mencatat setidaknya ada 126 negara di dunia yang sudah memberi rekomendasi untuk vaksin booster atau tambahan, dan lebih dari 120 negara yang sudah mulai mengimplementasikannya.

Tjandra menjelaskan pelaksanaan vaksinasi booster di Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

Amerika Serikat

CDC Amerika Serikat merekomendasikan vaksin booster Pfizer-BioNTech atau Moderna Covid-19 setidaknya lima bulan setelah pemberian vaksin primer mRNA vaccine (Pfizer-BioNTech atau Moderna), dan setidaknya dua bulan setelah pemberian vaksin primer Janssen/Johnson & Johnson. Kalau booster Pfizer-BioNTech atau Moderna tidak dapat diberikan maka pilihan lain adalah booster dengan vaksin Jansen/Johnson & Johnson.

Amerika Serikat juga merekomendasikan pemberian vaksin tambahan, waktunya setidaknya 28 hari sesudah vaksinasi primer pada pada orang lanjut usia yang membutuhkannya, dan mereka yang dengan gangguan imunologis sedang dan berat, yaitu:

  • menerima pengobatan aktif untuk tumor atau kanker darah,
  • penerima transplantasi organ tubuh dan konsumsi obat untuk menekan sistem imun
  • menerima transplantasi sumsum tulang dalam dua tahun terakhir atau mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun
  • mereka yang didiagnosis gangguan imunologis sedang dan berat, seperti menderita “DiGeorge syndrome or Wiskott-Aldrich syndrome”
  • mereka dengan HIV yang mempunyai viral load tinggi atau angka CD4 rendah, atau tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi HIVnya
  • mereka yang mengkonsumsi obat steroid dosis tinggi otau obat lain yang mungkin dapat menekan sistem imunnya.

"Akan baik kalau kita di Indonesia juga mempertimbangkan pemberian vaksinasi tambahan selain pemberian booster yang sudah dimulai," ujar Tjandra.

Inggris

Inggris ada tiga jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai booster, yaitu Pfizer, Moderna dan Oxford/AstraZeneca, tetapi memang lebih dianjurkan penggunaan vaksin mRNA, yaitu Pfizer atau Moderna sebagai booster, apapun jenis vaksin primer yang pernah diterima sebelumnya. Kalau karena alasan medik atau alergi maka seseorang tidak dapat disuntik vaksin Pfizer atau Moderna maka tentu dapat diberikan vaksin AstraZeneca.

Beberapa data penelitian di Inggris mengungkap soal vaksinasi booser. Penelitian dari “UK Health Security Agency” menyebutkan dua minggu sesudah pemberian booster maka level proteksi akan naik sampai 93,1 persen pada mereka yang vaksin primernya AstraZeneca dan naik menjadi 94 persen pada yang vaksin primernya adalah Pfizer. Sementara risiko masuk rumah sakit akibat infeksi Omicron turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin tiga kali.

Sementara penelitian lain dari Skotlandia menyebutkan mereka yang sudah mendapat vaksinasi dosis ketiga/booster memiliki risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.

Australia

Australian Technical Advisory Group on Immunization (ATAGI) memberi rekomendasi penggunaan vaksin Moderna dan Pfizer sebagai booster. Pihak otoritas kesehatan Australia baru akan menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai booster pada mereka yang vaksin primernya adalah AstraZeneca dan ada dalam kontraindikasi untuk mendapat booster dengan vaksin mRNA.

Menurut Tjandra, secara umum pada dasarnya pemberian booster dengan vaksin mRNA memang untuk meningktatkan antibodi, yang disebut imunitas humoral, dan juga mengaktifkan sel T yang dikenal dengan imunitas seluler.

Beberapa negara juga menggunakan vaksin Moderna setengah dosis untuk pemberian booster karena efek proteksi boosternya tetap terjamin baik, dan tentunya juga jadinya dapat mencakup lebih banyak orang. Kebijakan di negara kita tentu sudah berdasar kajian oleh BPOM, ITAGI dan Kemenkes

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu menambahkan, karena di dunia memang baru beberapa bulan ini digunakan pemberian vaksin booster maka sejauh ini dunia belum punya bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menyatakan apakah nantinya diperlukan booster ulangan lagi, dan kalau diperlukan berapa lama jaraknya.

“Kita juga tahu bahwa sudah ada negara yang memulai pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat pada warganya. Kita tunggu data ilmiah lebih lanjut yang tentunya menjadi dasar pengambilan kebijakan publik,” ujarnya.

Baca:
Vaksin Booster, Israel Sudah Bagikan Setengah Juta Dosis yang Keempat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

19 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

19 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

19 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

20 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

21 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya