Lebih dari 200 Bencana dalam 18 Hari, Kebakaran Hutan tak Tunggu Kemarau

Rabu, 19 Januari 2022 22:58 WIB

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 18 hari pertama tahun ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebanyak 212 bencana terjadi di Indonesia. Bencana dibagi ke dalam beberapa kategori: gempa bumi, erupsi gunung api, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem serta gelombang pasang dan abrasi.

Terlihat data bencana kekeringan masih nihil. Namun, data kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi 10 kali. Lokasi kejadiannya tersebar di dua provinsi yaitu Riau (sembilan titik) dan Kalimantan Timur. Dari antaranya, hanya dua titik yang dinyatakan penyebab masih dalam proses penyelidikan. Sedangkan yang lain tidak tertulis data apapun.

Andri Utomo, staf Pusat Data dan Informasi BNPB, mengatakan kalau 10 kasus kebakaran hutan dan lahan tersebut bukan disebabkan cuaca kering. Dia menerangkan, bencana yang terjadi pada awal tahun ini masih berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. "Kalau kekeringan biasanya saat musim kemarau atau pertengahan tahun,” tuturnya.

Lalu, mengenai data penyebab kebakaran itu yang masih kosong, menurutnya, karena data masih bersifat dinamis dari laporan daerah dan masih berlangsung pencatatannya. Tapi, berdasarkan data selama ini, kebakaran hutan dan lahan disebutnya disebabkan pembukaan lahan, perambahan hutan, illegal logging, petir dan kekeringan.

Dikutip dari Antara, Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi Gambut di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Agus Yasin, pernah mengatakan bahwa dampak La Nina di wilayah Indonesia hingga awal tahun ini memberi keuntungan dalam hal pembasahan lahan gambut. Dia merujuk kepada potensi kebakaran hutan dan lahan gambut saat kemarau tiba.

Advertising
Advertising

"Basahnya lahan gambut, akan meningkatkan kelembapan sehingga sulit terbakar," ujarnya.

Baca juga:
Ganasnya Kebakaran Hutan Masa Kini, Malam-malam Tetap Berkobar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

1 jam lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

3 jam lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

1 hari lalu

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

BNPB mengirimkan tim dan logistik untuk penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

1 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

2 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

3 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

3 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya