Dibayangi Agresi Rusia, Ukraina Disarankan Miliki 5 Senjata Ini

Selasa, 25 Januari 2022 19:00 WIB

Anggota Brigade Mekanik Terpisah ke-92 Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di lapangan tembak di wilayah Kharkiv, Ukraina, dalam gambar selebaran ini yang dirilis 20 Desember 2021. Aktivitas militer Ukraina dan Rusia dikhawatirkan meningkatkan risiko perang terbuka antara kedua tetangga. Layanan Pers Brigade Mekanik Terpisah ke-92/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan para sekutunya di NATO dikabarkan menyuplai bantuan militer ke Ukraina, termasuk persenjataan yang diharapkan mampu menangkal dan mencegah kemungkinan invasi Rusia. Moscow terus menumpuk pasukannya dekat perbatasan wilayahnya dengan Ukraina hingga mencapai 100 ribu personel per pekan lalu. Mereka disebut-sebut bisa sewaktu-waktu melancarkan agresi.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebutkan telah menyetujui akan mengirim bantuan militer senilai US$ 200 juta ke Ukraina untuk alasan perlindungan bagi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Inggris bahkan sudah mengirimkan 2.000 persenjataan anti-tank jarak pendek NLAW ke militer Ukraina.

Meski begitu, nilai senjata itu dan pasokan yang sudah datang tetap tak seberapa dibandingkan apa yang dibutuhkan negara bekas pecahan Soviet itu untuk bisa berdiri sejajar dengan tetangganya, Rusia. Amerika Serikat dan NATO memang telah menegaskan tak akan ada pengerahan militer secara langsung ke Ukraina, tapi bukan berarti mereka tak mengirim lebih banyak persenjataan. Persenjataan yang idealnya mampu menetralisir kekuatan Rusia dan secara bersamaan mengeksploitasi kelemahannya.

Sebanyak hampir 100 batalyon Rusia mendapat dukungan mekanik berat, dan tank-tank dan kendaraan tempur infanteri akan menjadi ujung tombak dari serangan besar ke Ukraina. Kekuatan kunci lain dari Rusia adalah artileri yang mampu meluluhlantakkan pertahanan Ukraina sebelum serangan darat diluncurkan. Pada akhirnya, jika Rusia benar melakukan invasi dan berhasil memaksa pasukan Ukraina bertahan dengan gerakan bawah tanah maka mereka akan membutuhkan persenjataan khas gerilyawan.

Jadi, jenis apa yang harus ditempatkan Kiev dalam daftar teratasnya jika Amerika Serikat benar-benar menegakkan demokrasi persenjataannya? Berikut ini analisa dari Popular Mechanics,

Advertising
Advertising


1. Rudal Anti-tank Javelin AGM-148

AS telah mengirim rudal anti-tank Javelin ke Ukraina, tapi kebutuhannya bisa jauh lebih besar. Javelin sebenarnya rudal yang sudah cukup tua, tapi masih sangat efektif melawan tank-tank. Daya jangkaunya yang 2.500 meter akan memungkinkan unit-unit militer Ukraina mempertahankan front sejauh lima kilometer.

Rudal Javelin. Kredit: National Interest

Amerika sebelumnya telah menjual 47 Unit Peluncuran Komando (CLU) dan 370 rudal itu kepada Ukraina. Ukraina memiliki hampir 30 brigade dan unit-unit pasukan khusus yang lebih kecil, pasukan cadangan dan pasukan operasi khusus. Jika ingin membekali mereka semua dengan Javelin makam diperlukan 1.500 CLU dan lebih dari 5.000 rudal.


2. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS)

HIMARS adalah sistem roket artileri yang terdiri dari enam tabung roket 227 mm di atas sebuah truk, yang membuatnya menjadi sistem artileri yang kuat dan sangat mobile. HIMARS bisa meluncurkan GMLRS, roket berpenuntun GPS dengan hulu ledak yang sangat eksplosif.

"(Ukraina) sudah memiliki artileri meriam dalam jumlah besar," kata Mark Cancian, pensiunan perwira Korps Marinir AS dan analis di Washington D.C. Dia menambahkan, "Rudal-rudal berpresisi tinggi akan sangat berguna."

M142 HIMARS. Kredit: Wikipedia

Unit-unit kekuatan Ukraina bisa menggunakan paket kombo HIMARS/GMLRS untuk menarget pasukan Rusia jauh di belakang garis depannya. Daya jangkau roket yang sampai 43 mil akan memberi peluang Ukraina untuk mampu menyerang Rusia saat masih berada di wilayahnya.


3. Rudal Penyengat FIM-92

Rudal penyengat adalah sebuah sisten pertahanan udara yang portable dan dioperasikan di atas pundak. Memiliki jangkauan 2,98 mil, rudal ini menggunakan sensor infra-merah untuk melacak emisi panas dari pesawat yang terbang rendah. Rudal penyengat akan berguna dalam menegasikan keuntungan Rusia dalam kepemilikan helikopter, baik helikopter angkut Mi-8/17 maupun helikopter serang Ka-52.

Helikopter-helikopter itu akan digunakan untuk transportasi pasukan ke zona-zona pendaratan jauh di dalam wilayah Ukraina, selain juga menyediakan dukungan udara kepada unit pasukan di darat dan memburu tank-tank Ukraina.

Marinir AS meluncurkan rudal Stinger di Capu Midia ke arah Air Firing Range di pantai Laut Hitam, Rumania, 20 Maret 2017. AP/Vadim Ghirda

Rudal stinger juga bisa berguna untuk menghadang armada 500 drone tentara Rusia, termasuk Orlan-10, drone jarak menengah yang digunakan untuk menentukan lokasi target untuk artileri Rusia.


4. Night Vision Goggle AN/PVS-15

AN/PVS-15 adalah sebuah perangkat kacamata malam pada helm yang memberikan penggunanya penglihatan malam stereoskopis dengan medan pandang 40 derajat. Night vision goggle dinilai Cancian akan meningkatkan kemampuan personel Ukraina, termasuk untuk menyelinap ke balik garis depan Rusia.

Goggle night-vision tentara Amerika, AN/PVS-15. researchgate.net


5. Bahan peledak

Amerika Serikat telah hampir 20 tahun, kebanyakan di Irak dan Afghanistan, memerangi musuh yang menggunakan berbagai jenis modifikasi bahan peledak (improvised explosive devices, IED). Bom-bom itu disebar di sepanjang jalan dan rute yang digunakan pasukan AS. Saat Rusia menguasai Ukraina, Amerika bisa membagikan pengalamannya tentang IED yang menyasar konvoi truk dan pasukan Rusia.

POPULAR MECHANICS, NPR

Baca juga:
Amerika Serikat dan Jepang Bersepakat Cari Cara Hadapi Senjata Hipersonik Cina


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

27 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

10 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

18 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya