Uji Klinis, Vaksin Moderna Khusus Omicron Disuntikkan kepada 300 Orang

Jumat, 28 Januari 2022 07:00 WIB

Ilustrasi Omicron. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Moderna mengumumkan telah mulai menyuntikkan kandidat Vaksin Covid-19 yang spesifik Omicron kepada orang pertama yang terlibat dalam uji klinis pada Rabu 26 Januari 2022. Pengumuman itu hanya berselang beberapa hari saja setelah sesama pengembang jenis vaksin mRNA, Pfizer/BioNTech, meluncurkan uji menarget varian SARS-CoV-2 yang sama.

Pengumuman juga bersamaan dengan rilis data yang menunjukkan bahwa dosis lengkap, dua kali suntikan, vaksin Moderna yang ada saat ini kepayahan menghadang Omicron. Virus corona Covid-19 varian ini memiliki banyak mutasi yang akhirnya membantu meliuk dari antibodi tubuh yang dihasilkan oleh vaksinasi maupun infeksi sebelumnya.

Suntikan dosis lanjutan atau vaksin booster memang mampu memupuk kembali antibodi penetralisir Covid-19, tapi hanya sementara yakni paling cepat enam bulan ke depan.

Itu sebabnya CEO Moderna, Stéphane Bancel, menyatakan kalau varian Omicron cukup menjadi ancaman di masa depan dan Moderna merencanakan melangkah lebih jauh. Perusahaan Amerika itu menguji vaksin booster khusus Omicron ini dalam satu kelompok orang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya.

Seluruhnya akan ada sekitar 300 partisipan dalam setiap kelompok uji klinis vaksin booster khusus Omicron dari Moderna ini. Beberapa waktu lalu, Bancel menyatakan kalau data hasil uji itu sudah akan bisa didapat pada Maret nanti.

Baru pada Selasa lalu, CEO dan pendiri BioNTech Ugur Sahin, meluncurkan studi terbaru perusahaan itu bersama Pfizer yang menguji dosis Vaksin Covid-19 spesifik Omicron terhadap 1.420 relawan. Mereka yang sudah pernah dua kali disuntik vaksin akan diberikan tambahan satu atau dua dosis vaksin khusus varian Omicron itu.

Advertising
Advertising

Mereka yang sudah sampai ke tahapan vaksin booster akan mendapat dua perlakuan: ditambahkan satu dosis vaksin khusus Omicron atau ditambahkan dosis keempat dari vaksin sebelumnya. Sedang untuk kelompok ketiga, mereka yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, akan diberikan tiga dosis vaksin khusus Omicron.

"Studi ini adalah bagian dari pendekatan berbasis sains yang kami gunakan untuk mengembangkan vaksin berbasis varian khusus atau baru yang mampu memberi efek perlindungan melawan Omicron setara yang sudah dilakukannya terhadap varian-varian sebelumnya tapi dengan durasi proteksi yang lebih panjang," kata Sahin.

THE VERGE

Baca juga:
Dinas Bantah Ledakan Kasus Baru Covid-19 dari Klaster Bupati Sleman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

51 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya