Tergolong Jurusan Langka, Astronomi ITB Tampung 50 Mahasiswa Baru

Rabu, 16 Februari 2022 19:44 WIB

Mahasiswa astronomi ITB mengamati gerhana matahari sebagian menggunakan teleskop di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat, Rabu 9 Maret 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Program Studi Astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB) tergolong jurusan langka di Indonesia. Menurut Ketua Program Studi Astronomi ITB Hesti Retno Tri Wulandari, setiap tahun pihaknya menyiapkan 50 kursi bagi mahasiswa baru program sarjana. “Sebanyak 60 persen melalui jalur peminatan,” katanya Rabu, 16 Februari 2022.

Menurut Hesti, astronomi itu unik sehingga perlu mahasiswa yang punya minat khusus. Mereka tidak cukup hanya menyukai gambar-gambar bagus tentang astronomi. “Untuk menekuninya sebagai ilmu, sekolah, itu beda cerita,” ujarnya. Tujuan para pengajarnya ingin mendidik orang yang minat daripada pintar tapi tidak berminat.

Selain itu, sebagian dosen Astronomi ITB ikut juga membantu program studi Sains Atmosfer dan Keplanetan di Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung yang dibuka pada 2018. Sementara di universitas lain, kata Hesti, astronomi tidak menjadi jurusan.

Advertising
Advertising

Mengutip dari laman resminya, program studi Astronomi didirikan 1951 atau sebelum ITB dibentuk pada 1959. Tonggaknya ketika pendiri Observatorium Bosscha yang tergabung dalam Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau NISV (Nederlandsch-Indische Sterrekundige Vereeniging) menyerahkan asetnya ke pemerintah Indonesia. Peresmian jurusan itu disertai pengukuhan Gale Bruno van Albada sebagai Guru Besar Astronomi.

Kini untuk dapat masuk ke tahap Program Studi Astronomi, mahasiswa harus dapat menyelesaikan Tahun Persiapan Bersama (TPB) di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam maksimum selama dua tahun. Total mahasiswa harus menyelesaikan minimal 144 sistem kredit semester (SKS) maksimal dalam 12 semester.

Mata kuliahnya seperti Matematika, Fisika dan Kimia Dasar, Bahasa Inggris, Astrofisika, Mekanika, Statistika dalam Astronomi, Tata Surya, Medan Elektromangnetik. Menurut Hesti, jenjang S1 masih generik atau umum. “Kalau dia mau jadi astronom yang beneran itu harus sampai S3,” kata Hesti.

Dari hasil penelusuran ITB dan program studi, pekerjaan para lulusan kebanyakan masih dekat dengan keilmuan Astronomi seperti menjadi ilmuwan di lembaga riset, pengajar, atau bekerja di bidang teknologi informasi, serta analisis data. “Memecahkan persoalan yang kompleks itu yang kemudian akan terpakai di tempat kerjanya,” kata Hesti.

Ada juga alumni yang membuat eduwisata terkait astronomi seperti Imah Noong di daerah Lembang. Selain itu juga membuat kubah-kubah untuk teleskop di berbagai sekolah untuk pengamatan astronomi. “Orang Astronomi bisa bekerja seperti itu, sangat terbuka untuk mereka yang berinovasi,” ujarnya.

ANWAR SISWADI

Baca juga: Cerita Astrid, Mahasiswa ITB Penerima Beasiswa IISMA yang Sempat Ragu Mendaftar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

6 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

14 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

9 hari lalu

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

10 hari lalu

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

10 hari lalu

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

11 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya