BRIN Beri 8 Rekomendasi Kebijakan Energi untuk Capai Net Zero Emission

Jumat, 18 Februari 2022 10:51 WIB

Warga melintas di bawah panel surya yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi Tanjung Raja yang dibangun melalui dana CSR PT Bukit Asam Tbk di Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis 18 November 2021. PLTS yang memiliki kapasitas sebesar 16 kilowatt tersebut dipergunakan untuk menghidupkan pompa air yang menyalurkan air dari Sungai Enim ke lahan persawahan milik warga yang berjarak sekitar satu kilometer dengan ketinggian sekitar 30 meter. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan delapan rekomendasi kebijakan energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon.

Indonesia telah mematok NZE dapat tercapai pada tahun 2060. Namun, keadaan saat ini bauran energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 12,7 persen. Berarti perlu usaha maksimal untuk mengejar target EBT sebesar 23 persen di tahun 2030.

Pada rangkaian acara Presidensi G20, kegiatan Science (S20) juga termasuk di dalamnya. Salah satu topik yang dibahas adalah transisi energi berkelanjutan.

Peneliti Ahli Utama, Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan rekomendasi tersebut:

  1. Menggenjot program bahan bakar nabati B30, B50, B100, D100, dsb.
  2. Cofiring untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga uap yang ada.
  3. Implementasi dari pengelolaan limbah menjadi bahan bakar (Refuse Derived Fuel/ RDF).
  4. Program de-dieselisasi atau menggantikan pembangkit diesel dengan EBT, seperti panas bumi, biogas, dan biomassa.
  5. Pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) untuk utilisasi dan industri.
  6. Pemanfaatan hidrogen biru dan hijau untuk utilisasi dan industri petrokimia.
  7. Pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai dan sel bahan bakar.
  8. Transmisi interkoneksi, dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya atap (pv roof top), pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating PV), jaringan pintar (smart grid), dan Electro-Mobility(e-Mobility).

Peneliti Ahli Utama, Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Maxensius Tri Sambodo, mengatakan transisi energi tidak semata-mata beralih dari energi fosil ke EBT, namun pemangku kebijakan harus memperhatikan bahwa transisi energi ini diharapkan dapat membangun resiliensi di tengah masyarakat.

Advertising
Advertising

“Di sinilah peranan dari periset-periset sosial untuk terus melakukan riset, untuk meyakinkan pengambil kebijakan bahwa dengan transisi energi ini, kita bisa meningkatkan banyak hal, membuka kesempatan kerja yang lebih baik, kondisi kesehatan dan pendidikan meningkat, serta meningkatkan produktivitas yang menciptakan nilai tambah ekonomi di tengah masyarakat,” ujar Maxensius, dikutip dari situs BRIN, 17 Februari 2022.

Ia mengatakan saat ini masyarakat dunia sedang dalam mencari posisi keseimbangan. "Kita tidak bisa serta merta menyalahkan energi fosil, karena selama dua dekade terakhir, pembangkit batubara telah memberikan banyak manfaat dalam memperbaiki posisi ketahanan energi di Indonesia," ujarnya.

Indonesia saat ini masih mendorong peningkatan akses listrik masyarakat yang lebih memadai dan berkualitas. Kendati Data Kementerian ESDM menunjukkan rasio elektrifikasi Indonesia sudah mencapai lebih dari 99 persen dari listrik PLN, namun ada 1,8 juta lebih rumah tangga yang mendapatkan akses listrik bukan dari PLN.

Hal ini menjadi tantangan bagi periset-periset sosial agar bisa mendesain transisi energi dengan tujuan akhirnya adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Baca:
Peneliti: Energi Surya Jadi Raja Baru Energi Dunia, Indonesia Masih Lambat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

17 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

20 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

3 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya