Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti: Energi Surya Jadi Raja Baru Energi Dunia, Indonesia Masih Lambat

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pekerja memeriksa panel listrik tenaga surya di atap Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis, 3 September 2020. Panel surya tersebut digunakan untuk pencahayaan di area masjid dengan total daya sebesar 150.000 watt serta sebagai upaya mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan, efektif dan efisien. ANTARA/Galih Pradipta
Pekerja memeriksa panel listrik tenaga surya di atap Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis, 3 September 2020. Panel surya tersebut digunakan untuk pencahayaan di area masjid dengan total daya sebesar 150.000 watt serta sebagai upaya mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan, efektif dan efisien. ANTARA/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Koordinator peneliti dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Pamela Simamora mengatakan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) terus meningkat dan energi surya menjadi raja baru di sektor energi dunia.

Hal itu dikemukakan Pamela pada pertemuan virtual berkala membahas transisi energi yang diselenggarakan IESR bekerja sama dengan Society of Indonesian environment Journalists (SIEJ) pada Minggu, 19 September 2021.

Dia mengatakan, dari sejumlah jenis EBT yang dapat dikembangkan ke depan menggantikan energi fosil, jenis energi surya yang paling besar potensinya dibandingkan jenis EBT lainnya baik secara global maupun nasional.

Sementara dari penggunaan EBT, lanjut dia, bauran energi terbarukan di energi primer dunia semakin meningkat, sementara Indonesia masih tumbuh melambat.

Sedang dari komitmen, Pamela mengatakan, dunia sudah siap mengakhiri era batubara, sementara Indonesia masih terus bergantung pada PLTU Batubara.

Dari segi investasi energi terbarukan terbesar di sektor ekonomi dunia, Indonesia masih stagnan. "Apabila dilihat dari segi ongkos investasi dan biaya listrik yang diratakan (LCOE), energi surya dan angin terus menurun, lebih murah dari energi bahan kotor," kata Pamela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengaruh lainnya, harga energi surya di Indonesia turun drastis, menyebabkan surya plus baterai semakin kompetitif harganya.

Sementara itu, Kasubdit Pengawasan Pengembangan Infrastruktur EBTKE, Kementerian ESDM Mustaba Ari Suryoko mewakili Direktur Aneka EBT DJEBTKE, mengatakan EBT tercatat sebagai penyumbang tertinggi penurunan emisi karbondioksida, yakni 34,29 juta ton CO2 pada 2020 dibandingkan aksi mitigasi lainnya untuk menurunkan penyebab efek rumah kaca.

Dari lima aksi mitigasi untuk menurunkan efek rumah kaca dari karbondioksida, EBT mampu melampaui mitigasi efisiensi energi yang hanya mereduksi emisi 12,97 juta ton CO2, disusul bahan bakar rendah karbon 8,39 juta ton CO2, penggunaan teknologi pembangkit bersih tercatat 5,91 juta ton CO2 dan kegiatan lain 2,79 juta ton CO2.

ANTARA

Baca:
BPPT: Pemanfaatan Teknologi Energi Surya di Indonesia Kian Marak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

4 hari lalu

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

International Energy Agency (IEA) mengungkapkan, emisi karbon dioksida (CO2) secara global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi baru yaitu 37 miliar ton (Gt) pada 2022. Angka ini 1 persen lebh tinggi dibanding level sebelum pandemi.


IESR Perkirakan Permintaan Batu Bara di Indonesia Turun hingga 20 Persen setelah 2030

4 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
IESR Perkirakan Permintaan Batu Bara di Indonesia Turun hingga 20 Persen setelah 2030

Institute for Essential Services Reform (IESR) memprediksi akan terjadi penurunan permintaan batu bara di Indonesia setelah 2030.


Para Pemimpin Migas Rusia akan Temani Kunjungan Putin ke Cina

6 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin, didampingi oleh Kepala Eksekutif produsen minyak Rosneft Igor Sechin dan Wakil Perdana Menteri Yuri Trutnev, mengunjungi galangan kapal Zvezda untuk mengambil bagian dalam upacara pemberian nama kapal tanker baru di kota Bolshoy Kamen dekat Vladivostok, Rusia, September 11, 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool melalui REUTERS
Para Pemimpin Migas Rusia akan Temani Kunjungan Putin ke Cina

Pimpinan perusahaan energi raksasa Rusia Gazprom dan Rosneft, Alexei Miller dan Igor Sechin, akan bergabung dengan rombongan Putin ke Cina


Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

7 hari lalu

Perkembangan tren kecantikan di masa digital ini semakin beragam, salah satunya ialah beauty berbasis artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR)/Foto: Doc. Perfect AI
Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

Rangga Kala Mahaswa, Dosen Filsafat Teknologi UGM menguraikan kelebihan dan kekurangan pemanfaatan Artificial Intelligence atau AI.


Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

7 hari lalu

Pengunjung mengamati pengolahan sampah di TPS3R Kedonganan di Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 24 September 2023. ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

Pertamina mengerahkan PLTS untuk mengolah sampah itu sebagai bagian pemberdayaan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (CSR).


Energi Panas Bumi Indonesia Baru Dimanfaatkan 2,3 GW, Pemerintah Bakal Ekspor?

8 hari lalu

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang
Energi Panas Bumi Indonesia Baru Dimanfaatkan 2,3 GW, Pemerintah Bakal Ekspor?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) belum berencana mengekspor energi panas bumi atau geothermal


Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

9 hari lalu

Para pria berdiri di dekat mobil dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, Cina,  21 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song
Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Cina.


IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

9 hari lalu

IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

IESR menyatakan Denmark, Australia, dan Amerika Serikat, yang sudah memiliki pulau dengan 100 persen energi terbarukan.


Anggota DPR Kritik Rencana Ekspor EBT ke Singapura, Perusahaan Luhut Disebut

10 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Anggota DPR Kritik Rencana Ekspor EBT ke Singapura, Perusahaan Luhut Disebut

Mulyanto melanjutkan, saat ini bauran EBT dalam negeri masih jauh dari target. Mengekspor EBT dianggap salah fokus.


Program Dana Hibah Transisi Energi JETP, IESR dan Ford Foundation Serukan Prinsip Keadilan

12 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Program Dana Hibah Transisi Energi JETP, IESR dan Ford Foundation Serukan Prinsip Keadilan

JETP merupakan mekanisme pembiayaan inovatif mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.