Yenny Wahid Dirikan Pesantren Programmer Perempuan di Yogyakarta

Selasa, 22 Februari 2022 21:57 WIB

Yenny Wahid saat meluncurkan Pesantren Programer Qoryatus Salam di Kompleks Peace Village atau Asrama Pesantren Qoryatus Salam, Sleman, Yogyakarta, Selasa, 22 Februari 2022. Pesantren hanya menerima santriwati. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Putri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, meluncurkan Pesantren Programer Qoryatus Salam di Kompleks Peace Village atau Asrama Pesantren Qoryatus Salam, Sleman, Yogyakarta, Selasa, 22 Februari 2022.

Pondok pesantren ini dikhususkan bagi kalangan santri perempuan yang selama 3 bulan ke depan bakal dididik tiga hal: mengaji, penguasaan teknologi informasi atau IT dalam bentuk bahasa pemrograman komputer, dan socio-entepreneur.

"Pesantren ini berawal saat almarhum Bapak (Gus Dur) mendatangi saya lewat mimpi setahun silam, intinya beliau saat itu memerintahkan saya membuat pondok pesantren meskipun kecil," kata Yenny.

Setelah mempertimbangkan bentuk pondok pesantren yang cocok, Yenny pun berniat memfasilitasi santriwati dalam bidang teknologi. Materi pemrograman yang diberikan antara lain pemrograman berupa Python, Algoritma, Django, Database, dan AWS.

"Kami menggandeng mentor-mentor yang menguasai pemrograman itu sebagai kerja sama," kata dia sambil menambahkan menjajaki pula kerja sama dengan platform Facebook.

Advertising
Advertising

Pemilihan pondok pesantren pemrograman ini dikhususkan bagi kalangan perempuan, kata Yenny, untuk mengatasi ketimpangan teknologi di kalangan perempuan. Adapun basis IT dipilih karena abad 21 ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat sehingga seluruh aktivitas manusia di dunia begitu bergantung dengan teknologi.

"Pondok pesantren pemrograman komputer yang dikhususkan bagi santri perempuan atau santriwati ini bisa disebut sebagai yang pertama di Indonesia bahkan dunia," kata dia.

Sebanyak 11 santriwati telah terseleksi dari ratusan pelamar dari berbagai daerah di Indonesia sebagai angkatan pertama. Mereka yang berasal dari latar belakang pendidikan mulai dari SMA hingga kuliah itu disebutnya akan mondok selama tiga bulan.

Yenny mengatakan, para santri juga akan dididik menjadi sosok yang moderat dan berjiwa toleran serta menjunjung kebhinekaan sebagai ciri Indonesia. "Tujuan kami para santriwati ini ke depan tak hanya melek teknologi, tapi juga mampu membendung narasi-narasi kebencian yang banyak disebar di dunia maya," kata Yenny.

Untuk materi–materi agama dan pengajian, Yenny menuturkan, pesantrennya mengadopsi referensi keagamaan yang moderat. Seperti kitab risalah ahlussunnah wal jamaah karya Hadaratus Syeikh KH. Hasyim Asyari, Kitab Adabul 'alimwal muta'alim tentang etika, Fathul qorib tentang fiqh (tata laksana dan hukum dalam Islam).

Gunawan Susanto, Country General Manager AWS Indonesia, yang hadir secara virtual menyatakan melihat peluang kolaborasi bersama Pesantren Programer Qoryatus Salam, FDS dan AWS Indonesia akan memperkuat iklim digital di Indonesia.

Pesantren ini akan menjadi model sarana pemberdayaan perempuan melalui pemberian kesempatan belajar dalam bidang teknologi, dan juga menjadi contoh pengelolaan pesantren dilakukan secara modern, melalui digitalisasi," kata dia.

Baca juga:
BRIN Buka Laboratorium Riset Kelautan Modern untuk Coworking Space


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

22 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

8 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

15 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

26 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

34 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

34 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

42 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

43 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

44 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya