Long Covid Batuk Setelah Negatif Omicron, Menularkah?

Sabtu, 26 Februari 2022 12:38 WIB

Ilustrasi batuk. health24.com

TEMPO.CO, Jakarta - Batuk atau tenggorokan gatal adalah satu di antara gejala umum dari infeksi Covid-19 varian Omicron. Gejala ini ternyata bisa berkepanjangan meski seseorang telah terkonfirmasi negatif.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengungkap itu berdasarkan data statistik hasil survei gejala infeksi Omicron. Menurutnya, ada yang masih merasakan batuk setelah empat pekan.

"Batuk bisa menjadi Long Covid," kata dia dalam konferensi pers daring pada Jumat, 25 Februari 2022. Saat dihubungi kembali pada hari ini, Sabtu 26 Februari 2022, dia menambahkan kalau batuk Long Covid tak menyebarkan virus Omicron. "Sudah tidak menularkan. Batuknya karena reaksi peradangan berlebihan yang masih berlanjut," kata dia.

Berdasarkan data statistik hasil survei gejala infeksi Omicron yang dipaparkannya, sebagian besar pasien menyebut tentang batuk kering. Meski begitu, menurut Inggrid, pada orang yang terinfeksi varian omicron, batuk kering hingga batuk berdahak seluruhnya bisa dirasakan.

Yang dipastikannya absen adalah batuk yang sifatnya paroksismal atau terjadi terus menerus hingga menyebabkan sesak napas. "Kalau ada gejala itu, berarti ada penyebab lain," kata dia.

Advertising
Advertising

Inggrid menerangkan, batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mucus. Termasuk benda asing itu adalah infeksi virus seperti influenza dan Covid-19. Efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru juga disebutnya bisa menyebabkan batuk.

Berdasarkan durasinya, batuk terbagi menjadi dua, yakni batuk akut yang bisa berakhir setelah dua hingga tiga minggu, juga batuk kronis yang umumnya berlangsung dalam waktu lama. Pada Covid-19, Inggrid menuturkan, batuk umumnya akut.

"Tetapi, pada infeksi varian Omicron, meskipun dianggap ringan, tetap ada kejadian Long Covid di mana setelah empat pekan ada gejala (batuk) yang dirasakan," katanya menerangkan.

Inggrid kemudian memaparkan kiat-kiat dalam mengatasi batuk tersebut, diantaranya minum air putih yang cukup dan sebisa mungkin yang hangat untuk membantu meredakan batuk. Kemudian, mandi dengan air hangat serta jauhi iritan yang dapat memperparah batuk. Selain itu, jangan merokok dan jauhi juga perokok agar batuk segera mereda.

"Kalau batuk akibat Omicron, hindari lingkungan yang mengandung bahan iritan, misalnya asap rokok, atau kamar isolasi mandiri jangan sampai berdebu," kata dia.

ANTARA

Baca juga:
Reinfeksi Varian Omicron Bisa Terjadi, Simak Temuan Studinya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

12 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya