2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Sabtu, 26 Februari 2022 22:58 WIB

Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN

TEMPO.CO, Jakarta - Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam.

Peristiwa yang menyebabkan kepunahan dikenal sebagai peristiwa Cretaceous-Tertiary (K-T). Peristiwa K-T juga menyebabkan banyak spesies mamalia, amfibi, dan tumbuhan lainnya punah pada saat yang sama. Para ahli paleontologi telah mengusulkan berbagai pandangan ilmiah mengenai peristiwa K-T.

Mengutip History, satu teori awal adalah bahwa mamalia kecil memakan telur dinosaurus. Itu mengurangi populasi dinosaurus sampai kehidupan tidak berlanjut. Teori lainnya, bahwa tubuh dinosaurus dianggap terlalu besar untuk dapat digerakkan oleh otak kecilnya. Namun, kedua teori itu mudah untuk disangkal.

Adapun berbagai teori baru yang berusaha menguak penyebab kepunahan dinosaurus. Mengutip publikasi University of California Museum of Paleontology, ada dua kategori teori utama yang dianggap paling rasional oleh para ahli paleontologi menjelaskan kepunahan dinosaurus.

  • Intrinsic gradualist

Para ilmuwan yang termasuk dalam kategori ini meyakini, penyebab utama kepunahan dinosaurus, karena faktor intrinsik. Adapun faktor intrinsik dari sifat alamiah dari Bumi, seperti bencana alam. Ada dua hipotesis utama dalam kategori ini.

Advertising
Advertising

Hipotesis pertama terkait aktivitas gunung berapi. Pada akhir periode Cretaceous, para ahli menemukan peningkatan aktivitas vulkanik. Selama beberapa juta tahun, aktivitas vulkanis ini menimbulkan abu dan jelaga yang menghalangi sinar matahari hingga perubahan iklim. Di India, letusan gunung berapi besar menyemburkan banjir lava yang dapat dilihat di batas K-T.

Hipotesis kedua terkait peningkatan aktivitas lempeng tektonik. Pergeseran lempeng benua terjadi pada masa peristiwa K-T. Sejumlah samudera mengalami penyusutan. Peristiwa tektonik skala besar pernah terjadi beberapa kali pada zaman Mesozoikum. Namun, belum ada peristiwa yang terkait secara meyakinkan dengan kepunahan.

  • Extrinsic catastrophists

Hipotesis dalam kategori ini mulanya dianggap kontroversial, karena penyebab kepunahan dinosaurus berasal dari sifat luar angkasa yang diikuti oleh sejumlah bencana besar. Hipotesis utama dalam kategori ini diusulkan oleh ahli fisika Luis Alvarez pada 1980. Laporan ilmiahnya itu diterbitkan dalam jurnal Science berjudul Extraterrestrial Cause for the Cretaceous-Tertiary Extinction.

Hipotesis Alvarez menjelaskan, bahwa 65,5 juta tahun silam asteroid besar menabrak Bumi. Bukti utama hipotesisnya terkait penemuan lapisan Kapur-Paleogen yang mengandung kadar iridium.

Lapisan itu berada di strata batuan zona batas geokronologi antara era Mesozoikum dan Neozoikum, sekitar 65,5 juta tahun lalu. Lapisan berkadar iridium itu sebagian besar menutupi lapisan batuan yang terdapat fosil dinosaurus.

Menurut Alvarez, kandungan iridium itu sangat langka di kerak Bumi. Ia bependapat, kandungan itu berasal dari benda luar angkasa seperti asteroid. Alvarez pun menyimpulkan, dari penemuan bukti itu, maka 66 juta tahun asteroid menabrak Bumi yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus.

HARIS SETYAWAN

Baca: Kepunahan Dinosaurus dalam Hipotesis Alvarez tentang Asteroid Menabrak Bumi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

6 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

11 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

11 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

14 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

14 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

15 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

15 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

18 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

Penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan dinamis sehingga ada kemungkinan diperpanjang.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

22 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

23 hari lalu

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.

Baca Selengkapnya