Dokter: Herd Immunity 70 Persen Tidak Cukup

Rabu, 2 Maret 2022 20:24 WIB

Warga saat antre untuk disuntikkan Vaksin Covid-19 di Perumahan Bukit Sawangan Indah, Depok, Jawa Barat, Minggu, 20 Februari 2022. Presiden Joko Widodo meminta vaksinasi kedua dan penguat atau booster untuk dipercepat pelaksanaannya sebagai upaya untuk mengendalikan gelombang penularan COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Iris Rengganis, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi, merasa herd immunity sebesar 70 persen yang dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus Covid-19 tidaklah cukup. Hal itu disampaikannya merespons banyaknya temuan infeksi berulang, meski sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap maupun lanjutan.

”Saya tidak yakin dengan 70 persen cukup. Diharapkan 85 atau 90 persen,” kata Iris pada acara talk show di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 2 Februari 2022.

Iris melihat walaupun vaksinasi sudah mendekati 70 persen tapi masih banyak yang tertular. Dengan makin banyak yang tertular, berarti dibutuhkan tingkat vaksinasi lebih tinggi lagi. Ia kemudian membandingkan dengan cacar air. “Seperti cacar air, herd immunity dibutuhkan 80-90 persen,” ujar dokter spesialis penyakit dalam ini.

Ia juga menyinggung immune escape atau pelarian imun. Menurutnya, varian baru berarti ada suatu mutasi, sehingga timbul immunne escape yang berarti tidak dikenali lagi oleh sistem imun kita. “Terutama vaksin. Vaksin itu dibuat pada saat kejadian di Wuhan, dibuat sustained seperti aslinya. Mutasi pelan-pelan masih mempan, mutasi yang kesekian sudah berubah.” jelas Iris.

Ia kembali membandingkan dengan virus lain. “Seperti contohnya virus influenza, tiap tahun vaksinnya dibuat yang baru karena virus influenza beredar setiap tahun berbeda dengan sebelumnya,” ujarnya. Vaksin, menurutnya, dibuat sesuai dengan virus yang beredar.

Advertising
Advertising

Influenza sekarang ini sudah endemi. Dia berharap Omicron menjadi yang terakhir mutasinya agar Covid-19 bisa cepat jadi endemik. “Sepertinya kita menuju seperti itu juga,” ujarnya.

Iris memperingatkan agar sistem imun tidak turun yang membuat tubuh bisa kembali terkena Covid-19. Ia juga menyarankan agar makanan yang masuk ke dalam tubuh harus mendukung kesehatan, minum suplemen, tidur cukup, olah raga cukup dan menjaga prokes. “Walau sudah vaksin tapi tidak prokes, tetap saja virus bisa masuk,” ujarnya.

Penduduk indonesia yang terinfeksi Covid-19 per 28 Februari 2022, telah mencapai 5.564.448 orang, dan banyak di antaranya yang terinfeksi lebih dari satu kali. Setelah pulih dari Covid-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan alamiah dari infeksi berulang.

Baca:
Vaksin Covid-19, IDI Ingatkan Skenario Jika Herd Immunity tak Tercapai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

4 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

10 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

21 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

21 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya