Update Obat Covid-19 WHO: Molnupiravir untuk Gejala Ringan Pasien Rentan

Sabtu, 5 Maret 2022 00:17 WIB

Pil obat Covid-19 eksperimental yang disebut Molnupiravir sedang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics LP, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Merck & Co Inc dan diperoleh Reuters 17 Mei 2021. [Merck & Co Inc/Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia, WHO, telah merekomendasikan penggunaan molnupiravir sebagai obat antivirus oral pertama untuk orang dengan gejala Covid-19. Syaratnya, orang itu tak parah namun berisiko rawat inap di rumah sakit. Ini berarti berlaku untuk mereka yang termasuk lansia atau sedang dalam terapi immunocompromised alias imun tubuhnya sengaja sedang ditekan.

Rekomendasi berbasis enam studi terhadap total 4.796 partisipan. Studi-studi itu menemukan, ketika molnupiravir diberikan dalam lima hari pertama pascagejala Covid-19 yang ringan muncul, resep 4x2 kali sehari tablet obat itu selama lima hari bisa mengurangi risiko gejala bertambah parah dan peluang masuk rumah sakit sebesar 30 persen.

Mereka yang tidak mempunyai gejala parah berarti tidak memiliki gejala-gejala berikut ini: kadar oksigen dalam darah kurang dari 90 persen, tanda-tanda pneumonia, dan sesak napas parah. "Rekomendasi tidak untuk mereka yang bergejala parah ataupun kritis karena tidak ada data uji molnupiravir terhadap populasi itu," bunyi keterangan WHO dalam pembaruan panduan penggunaan obat-obatan untuk Covid-19 yang dirilisnya pada 3 Maret 2022.

Molnupiravir bergabung dengan sotrovimab yang telah direkomendasikan sebelumnya sebagai mitigasi. Sotrovimab juga digunakan untuk mereka yang tidak memiliki gejala berat tapi punya risiko tertinggi untuk dirawat di rumah sakit dan bahkan meninggal.

Adapun dalam pembaruan terkini, yakni kesembilan, WHO merevisi rekomendasi bersyarat yang sebelumnya diberikan untuk penggunaa casirivimab-imdevimab pada seluruh pasien, baik yang bergejala ringan (namun berisiko tinggi rawat inap) maupun parah ataupun kritis. Casirivimab-imdevimab kini dibatasi hanya pada kasus di mana viral genotyping dapat cepat tersedia dan mengkonfirmasi infeksi oleh varian SARS-CoV-2 yang memang bisa diatasinya seperti Delta.

Advertising
Advertising

"Perubahan ini mengikuti bukti pra-klinis kalau casirivimab-imdevimab tak cukup efektif melawan varian Omicron BA.1.," kata WHO.

Terpisah, sebuah uji klinis skala besar di Inggris menunjukkan kalau menambahkankan obat radang sendi Baricitinib ke obat-obatan Covid-19 akan mengurangi peluang kematian sebesar 13-20 persen lagi. Baricitinib bekerja dengan memblok kerja senyawa imun tubuh yang disebut interleukin-6 (IL-6) yang meningkat saat Covid-19 bertambah parah.

Bentuknya yang tablet membuatnya lebih mudah untuk digunakan daripada obat lainnya dengan fungsi yang sama yakni tocilizumab yang berupa cairan infus. "Sebagai obat oral dengan paruh waktu pendek dan potensial tak mahal, baricitinib menjadi obat Covid-19 yang lebih menarik setelah steroid di negara-negara berpendapatan menengah atau rendah," kata Athimalaipet Ramanan dari University of Bristol, Inggris.

NEW SCIENTIST, BMJ

Baca juga:
Rusia Serang Ukraina: Sumy Blackout Parah, 700 Mahasiswa India Terjebak


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

8 menit lalu

Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

Tenaga kesehatan di Kongo mendapat prioritas untuk melakukan imunisasi vaksin cacar monyet

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Nanas, Solusi untuk Penyakit Radang Sendi hingga Kesehatan Jantung

2 hari lalu

Manfaat Buah Nanas, Solusi untuk Penyakit Radang Sendi hingga Kesehatan Jantung

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat terbantu dengan mengonsumsi nanas. Apa saja manfaat buah nanas bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

12 hari lalu

WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

Lebih dari 800 orang meninggal diduga karena mpox di penjuru Afrika. Setelah Kongo, Burundi saat ini bergulat dengan cacar monyet

Baca Selengkapnya

Serba Serbi XEC, Varian Covid Turunan Omicron yang Diprediksi Bakal Mendominasi Dunia

12 hari lalu

Serba Serbi XEC, Varian Covid Turunan Omicron yang Diprediksi Bakal Mendominasi Dunia

Para ahli menyebut Covid XEC akan mendominasi dunia, mengingat pendahulunya, yaitu varian Omicron, memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

16 hari lalu

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

16 hari lalu

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

17 hari lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

21 hari lalu

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi

Baca Selengkapnya

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

22 hari lalu

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama

Baca Selengkapnya

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

23 hari lalu

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.

Baca Selengkapnya