Kronologi Forum Orang Tua Mencari Kejelasan Konflik SBM ITB

Minggu, 13 Maret 2022 07:11 WIB

Spanduk protes konflik rektor dan dosen SBM ITB di jalan Taman Sari Bandung, Jawa Barat, Foto/istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Orang Tua Mahasiswa aktif bergerak mencari tahu permasalahan konflik Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan Rektorat sejak November 2021. Mereka menemui dosen, Dekanat, Rektorat, hingga Majelis Wali Amanat ITB untuk mendapatkan kejelasan.

“Orang tua kan ibaratnya konsumen, kami ingin pendidikan untuk anak-anak kualitasnya tetap, jangan sampai menurun atau berkurang,” kata Ali Nurdin, juru bicara forum itu, Jumat, 11 Maret 2022.

Kabar konflik itu diketahui orang tua pada akhir November 2021. Pihak orang tua, kata Ali, sempat mendapat penjelasan dari Forum Dosen SBM ITB soal petisi penolakan kebijakan Rektorat ITB yang mencabut otonomi dan swakelola SBM hingga desakan mundur seorang wakil rektor. Setelah itu orang tua berkumpul secara daring untuk mengundang pihak SBM, beberapa dosen dan Ketua Prodi untuk menanyakan apa yang terjadi.

Intinya pada pertemuan awal Desember 2021 itu, kata Ali, pihak dosen menyebutkan adanya perubahan kebijakan Rektor yang mencabut kekhususan bagi SBM sehingga diperlakukan sama dengan fakultas atau sekolah lain di ITB. Pada pertemuan itu juga pihak SBM menjelaskan kepada orang tua soal biaya yang disepakati dalam rencana kerja anggaran (RKA) untuk pendidikan di SBM ITB.

Pada 2022, menurut Ali, Rektorat ITB menganggarkan untuk pendidikan di SBM sebesar Rp 97 miliar, sedangkan tahun sebelumnya biayanya ditetapkan Rp 105 miliar, atau kini berkurang Rp 8 miliar. “Apa saja yang akan berkurang? Termasuk menghadirkan visiting professor, kegiatan praktikum, inkubator bisnis, kuliah tatap muka, dll,” katanya.

Advertising
Advertising

Setelah itu, Forum Orang Tua mengajukan surat ke Rektor ITB pada 3 Desember 2021 untuk melakukan audiensi. Mereka ingin mengetahui apa latar belakang keluarnya kebijakan baru di SBM, apa alasannya, dan kenapa harus diubah. “Kami kan enggak tahu, nggak jelas, karena ketika kami tanyakan ke SBM mereka juga tidak tahu,” ujar Ali.

Surat yang ikut diteken ratusan orang tua itu mendapat tanggapan hingga pada 8 Desember 2021. Tiga orang perwakilan Forum Orang Tua bertemu dengan seorang wakil rektor bersama tiga orang timnya. Dalam audiensi itu, kata Ali, pihak Rektorat menyatakan tetap menjamin mutu pendidikan. “Katanya tidak akan berkurang jadi tidak usah khawatir, percayalah sama ITB,” kata alumnus Planologi ITB angkatan 1992 itu.

Selesai pertemuan dengan pihak Rektorat, Forum Orang Tua malam harinya melakukan konfirmasi lewat pertemuan dengan pihak Dekanat SBM. Soal penjaminan mutu pendidikan, pihak SBM berdalih kegiatan dan mutu akan berkurang seiring anggaran. “Jadi kami bingung, dari ITB bilang mutunya terjamin, sementara dari pihak pelaksananya bilang enggak mungkin karena berbagai alasan,” ujar Ali.

Dari silang pendapat yang bertentangan itu, Forum Orang Tua memutuskan bertanya ke Majelis Wali Amanat ITB. Surat pertama mereka kirim 15 Desember. Setelah tidak ditanggapi, melayang surat kedua. “Kami kirim surat lagi dengan catatan ancaman lah, ini kalau tidak ditanggapi kami akan tempuh jalur hukum,” katanya. Setelah itu MWA menerima audiensi pada 22 Desember 2021 di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB.

Pertanyaan yang sama dari orang tua ke pihak Dekanat SBM, Rektorat ITB, hingga MWA soal latar perubahan kebijakan di SBM nihil jawaban. “Kami tanya juga itu ke MWA ternyata juga sama nggak tahu, mereka hanya menjanjikan menjamin mutu,” kata Ali. Forum orang tua kemudian meminta lagi bertemu pihak Rektorat. “Surat kita dikirim 28 Desember sampai awal Januari lalu tidak ditanggapi.”

Akhirnya Forum Orang Tua minta penjelasan lagi ke Dekanat SBM. Dalam pertemuan langsung di gedung kampus SBM ITB itu mereka mendengar isu lain. Dari awalnya anggaran yang kurang sehingga akan berdampak pada kegiatan perkuliahan, bergeser ke soal honor dosen. “Kalau dulu kan terima penghasilan penuh dari mengajar, gajinya bersifat lump sum lah, kalau sekarang honor itu dihitung dengan banyaknya mengajar dan lain-lain,” kata Ali.

Menurut Ali, konflik SBM dengan Rektorat ITB merupakan persoalan internal. Kepentingan orang tua tertuju pada pendidikan anak-anaknya sebagai mahasiswa S1 di SBM ITB tidak terganggu. Sesuai kontrak ketika memasukkan anak kuliah di sana, Forum Orang Tua menginginkan kondisi perkuliahan seperti semula tanpa mogok dosen. “Kami berpendapat, itu akan berkurang kualitas pengajaran anak-anak kami, padahal kami sudah bayar mahal,” ujar Ali.

Anaknya sendiri tercatat sebagai mahasiswa S1 program kelas internasional angkatan 2021. Biaya kuliahnya sebesar Rp 120 juta per tahun yang wajib dibayarkan lunas sebelum perkuliahan dimulai.

Baca:
Konflik Rektorat dan SBM ITB, Orang Tua Mahasiswa Siapkan Upaya Hukum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

1 hari lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

2 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

2 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

2 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

3 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya