Teleskop Hubble Menangkap Semburan Mirip Laser dari Bintang Bayi
Reporter
Maria Fransisca Lahur
Editor
Erwin Prima
Senin, 14 Maret 2022 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Teleskop Hubble berhasil menangkap sinar mirip laser yang digambarkan sebagai amukan dari bintang bayi. Semburan itu datang dari bintang yang sangat muda yang baru memulai evolusinya. Bintang tersebut menyemburkan gas pijar yang bergerak secara supersonik.
Saat semburan itu bertabrakan dengan material di sekitar bintang yang masih terbentuk, memanaskan material itu dan menyebabkannya bersinar. Hasilnya adalah struktur tipis berwarna-warni, yang oleh para astronom disebut sebagai objek Herbig–Haro.
Ini bukan pertama kalinya Hubble menangkap objek seperti itu di kamera. Teleskop luar angkasa itu melatih matanya di area yang disebut HH34 antara 1994 dan 2007 dan dalam definisi tinggi ekstrem pada 2015, kata European Space Agency (ESA).
HH34 berjarak sekitar 1.250 tahun cahaya dari Bumi dan berada di Nebula Orion yang terkenal, yang juga telah dicitrakan Hubble berkali-kali selama beberapa dekade. Orion terkenal karena daerah kelahiran bintangnya, dan Hubble memiliki keunggulan dalam melihat nebula.
ESA menambahkan bahwa citra baru itu akan membantu untuk ilmu pengetahuan masa depan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang baru-baru ini diluncurkan, yang sedang dalam periode commissioning hingga sekitar Juni.
"Webb - yang akan mengamati pada panjang gelombang infra merah - akan mampu mengintip selubung berdebu yang mengelilingi protobintang yang masih terbentuk, merevolusi studi semburan dari bintang-bintang muda ini," tulis pejabat ESA.
"Gambar resolusi tinggi Hubble dari HH34, dan jet lainnya, akan membantu para astronom menafsirkan pengamatan masa depan dengan Webb."
Webb juga pernah mendapatkan foto dengan objek memancar seperti itu tahun 2021. Objek Herbig–Haro khusus ini diberi nama HH111 dan dicitrakan oleh Wide Field Camera 3 (WFC3) Hubble.
WFC3 mengambil gambar pada panjang gelombang optik dan inframerah, yang berarti mengamati objek pada rentang panjang gelombang yang mirip dengan rentang yang peka terhadap mata manusia (optik) dan rentang panjang gelombang yang agak terlalu panjang untuk dideteksi oleh mata manusia (inframerah).
Objek Herbig–Haro sebenarnya melepaskan banyak cahaya pada panjang gelombang optik, tetapi objek tersebut sulit diamati karena debu dan gas di sekitarnya menyerap banyak cahaya.
Oleh karena itu, kemampuan WFC3 untuk mengamati pada panjang gelombang inframerah — di mana pengamatan tidak terpengaruh oleh gas dan debu — sangat penting untuk mengamati objek Herbo–Haro dengan sukses.
Baca:
Teleskop Hubble Amati Penggabungan Tiga Galaksi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.