TEMPO.CO, Jakarta -Seringkali orang menganggap emotikon, dan emoji itu sama.

Faktanya, emotikon dan emoji itu berbeda.

Saat mengirim pesan atau chatting, orang-orang biasanya kerap kali menggunakan emoticon dan emoji untuk mengekspresikan perasaannya. Tapi ternyata emoticon dan emoji merupakan dua hal yang berbeda.

Dilansir dari Britannica, emoticon adalah tanda baca, huruf, dan angka yang digunakan untuk membuat ikon bergambar yang umumnya menampilkan emosi atau sentimen. Kebanyakan emoticon perlu dibaca menyamping karna keterbatasan keyboard.

Awalnya emoticon muncul setelah adanya lelucon yang salah di Universitas Carnegie Mellon pada tahun 1982. Seorang ilmuwan komputer bernama Scott Fahlman mengirim pesan ke Carnegie Mellon University berisi pendapat jika :-) dan :-( bisa digunakan untuk membedakan pernyataan candaan dan serius di dunia maya.

Setelahnya, keluar frase "ikon emoticon" untuk tanda tersebut. Adapun emoticon standar yakni wajah tersenyum :-) dan wajah cemberut :-(. Kemudian, emoticon menjadi hit besar di kalangan pengguna Internet.

Emoji berasal dari bahasa Jepang e yang artinya gambar dan moji yang artinya karakter. Emoji ditemukan pada tahun 1999 oleh Shigetaka Kurita dan ditujukan untuk pengguna Jepang. Emoji pertama sangat sederhana hanya 12 piksel kali 12 piksel dan terinspirasi oleh seni manga dan karakter kanji.

Berbeda dengan emoticon, emoji adalah piktograf wajah, objek, dan simbol. Anda mungkin akrab dengan gaya khas emoji Apple: wajah kartun kuning dengan berbagai ekspresi, serta keluarga, bangunan, hewan, objek makanan, simbol matematika, dan masih banyak lagi.

Dapat disimpulkan, jika Anda menemukan wajah tersenyum yang berisi karakter yang ditemukan di keyboard komputer, itu merupakan emoticon. Sedangkan jika itu adalah sosok kartun kecil atau pun simbol-simbol berarti itu adalah emoji.

RINDI ARISKA
Baca : Inilah Arti yang Benar dari Emoji Monyet Menutup Mata