Video Viral Cara Membajak WA Pacar, WhatsApp: Misinformasi

Sabtu, 19 Maret 2022 12:27 WIB

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp menegaskan bahwa informasi yang viral di media sosial tentang cara atau langkah jika ingin meretas akun WhatsApp seseorang tidak benar. Informasi yang dimaksud adalah yang dibagikan di platform TikTok dengan narasi yang disertakan 'Cara Ngebajak Wa Doi' dan tersebar secara online.

"WhatsApp berkomitmen untuk melindungi privasi pesan pribadi dan keamanan pengguna, sehingga kami tidak akan membangun fitur yang membahayakan komitmen tersebut," ujar juru bicara WhatsApp di Indonesia, Esther Samboh, pada Kamis 17 Maret 2022.

Misinformasi yang viral tersebut dibagikan diantaranya oleh akun Iyanasyg. Tahapannya dimulai dari setelan (setting) lalu memilih Bantuan, berikutnya pilih Hubungi Kami. Pada tahapan terakhir itu video menunjukkan langkah 'masukin nomor WA doi kalian'. "Sad banget," kata si pemilik akun dalam narasi yang menyertai unggahan video tutorial itu.

Menurut Esther, menu Hubungi Kami yang ditampilkan dalam video adalah cara bagi pengguna untuk menghubungi WhatsApp, berbagi, dan menjelaskan masalah yang mungkin mereka miliki di dalam aplikasi. Bukan cara untuk meretas atau membajak akun whatsapp sesama pengguna.

"Saat pengguna menghubungi kami dengan pertanyaan, Tim Dukungan WhatsApp dapat berkomunikasi dengan pengguna melalui email atau di utas obrolan," katanya menuturkan.

Advertising
Advertising

Berdasarkan penjelasan dalam faq.whatsapp.com, tim Dukungan WhatsApp bisa menjawab pertanyaan yang diajukan melalui email atau utas chat. Yang perlu dicatat, tim Dukungan WhatsApp hanya akan menghubungi pengguna dari alamat email dengan akhiran @support.whatsapp.com atau @in.whatsapp.com.

Jika pesan dikirim melalui utas chat, akun yang digunakan ditandai dengan tanda centang hijau terverifikasi dan menggunakan nomor telepon yang diawali dengan +1-5517868.

"Jika Anda menerima pesan dari akun yang tidak memiliki tanda centang hijau atau nomor telepon yang dimulai dengan angka berbeda, namun mengklaim sebagai WhatsApp, kemungkinan ini adalah penipuan," bunyi penjelasan oleh aplikasi percakapan besutan Meta itu sambil menambahkan, "Mohon jangan membalas pesan dan harap laporkan atau blokir nomor tersebut."

Ditambahkan, WhatsApp tidak akan pernah menanyakan beberapa informasi tertentu pengguna termasuk: informasi pribadi yang sensitif, nama lengkap, PIN, atau informasi pembayaran.

Baca juga:
Pembalap MotoGP Peluk Kipas Angin, Ini Data Cuaca Mandalika menurut BMKG


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

17 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

2 hari lalu

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

3 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya