Bayraktar TB2, Drone Underdog yang Jadi Pahlawan Rakyat Ukraina

Minggu, 20 Maret 2022 08:12 WIB

Drone Bayraktar TB2 memiliki kemampuannya untuk terbang di ketinggian 27.030 kaki atau 8.239 meter. Pada video yang juga sempat menjadi viral, drone Bayraktar TB2 terlihat menghancurkan konvoi atau iring-iringan tentara dan armada perang Rusia. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Invasi ke Ukraina ternyata tidak semudah yang dibayangkan Moskow, dan satu di antara penyebabnya adalah drone tempur kecil dan murah buatan Turki. Armada kecil drone Bayraktar TB2 Ukraina terbukti mampu mengusik kekuatan si Beruang Merah dengan menghancurkan sejumlah peluncur rudal darat-ke-udara, iring-iringan suplai bahan bakar dan sejumlah target vital lainnya dari kekuatan invasi Rusia.

Drone itu, yang pertama diterbangkan pada 2014, total telah menghancurkan 796 target dalam lima perang di Suriah, Ukraina dan Etiopia. Sebagai catatan, Bayraktar TB2 bukanlah drone paling cepat, paling tinggi terbangnya ataupun paling mematikan di dunia.

Bayraktar TB2 adalah sebuah drone serang dan mata-mata dengan kemampuan tinggi terbang medium dan durasi panjang. Panjang drone ini tak sampai 7 meter dengan bentang sayap 12 meter, atau lebih kecil daripada drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat.

Sebuah mesin turboprop 105 HP menggerakkan baling-baling pendorong yang ada di belakang, memberinya kecepatan jelajah 70 knot atau lebih dari 129 kilometer per jam dan kecepat maksimal sampai 120 knot. Bayraktar mampu terbang hingga 27 jam, dan mencapai ketinggian maksimum hampir 2,5 kilometer. Kapasitas muatannya hingga 150 kilogram.

Bayraktar memiliki sebuah turret berisi sensor dan kamera elektro-optikal, night vision, dan sebuah pembidik laser. Itu semua membuat Bayraktar mampu memicingkan mata dari ketinggian sekitar 5 kilometer, siang ataupun malam, dan memberi kemampuan para operatornya yang berada ratusan kilometer jauhnya untuk bisa mengintip kekuatan musuhnya secara real-time.

Advertising
Advertising

Sekali operator itu memutuskan apa yang akan diserang, pembidik laser pada drone akan diarahkan pada target itu dan melepaskan hingga empat mikromunisi Rocketsan MAM-C. Bom-bom kecil berpenuntun laser itu memiliki daya ledak tinggi dan bahkan hulu ledak senjata termobarik. Mereka memang berukuran kecil, hanya berbobot 24 kilogrm setiap bom, tapi bidikan laser membuat mereka bisa menyasar tepat kemanapun diarahkan alias efektivitas yang maksimal.

Drone Bayraktar TB2 menjadi andalan militer Ukraina dalam menghadapi gempuran tank Rusia. Drone buatan Turki ini berhasil melumpuhkan beberapa militer Rusia semenjak Rusia pertama kali menyerang Ukraina. Anadolu Agency

Kiev tercatat telah memiliki 20 TB2 dan memesan tambahan 24 drone lagi beberapa saat sebelum Rusia datang menginvasi. Pada awal Maret, Janes--perusahaan intelijen open-source berbasis di Inggris--melaporkan kalau Turki menerbangkan pesanan tambahan TB-2 itu ke Polandia sebelum diteruskan ke Ukraina.

Siapa sangka drone-drone itu mampu mematahkan banyak asumsi kalau Rusia akan bisa dengan cepat membuat Ukraina bertekuk lutut karena kekuatan militer mereka yang sangat tak sebanding. Rusia telah dibuat membayar mahal karena telah meremehkan drone ini.

Berdasarkan verifikasi visual yang sudah dilakukan, Blog Oryx mendata mesin perang Rusia di Ukraina yang sudah berhasil dihancurkan TB2 terdiri dari 6 sistem pertahanan udara, dua rangkaian kereta pengangkut bahan bakar, lima howitzer, dan lebih dari 20 kendaraan tempur lain.

Sejumlah tank Rusia yang rusak di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Sumy, Ukraina, 7 Maret 2022. Militer Ukraina menghentikan empat kendaraan militer Rusia menggunakan drone tempur Bayraktar. Irina Rybakova/Press service of the Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS

Bayraktar pun kini menyandang status pahlawan rakyat Ukraina. Sebuah lagu bahkan sudah dibuatkan untuknya. Semua itu hanya dengan biaya US$ 1 juta per drone (sekitar Rp 14 miliar). Bayraktar TB2 dengan cepat menjadi legenda bagi bangsa Ukraina yang sedang berusaha bertahan dari gempuran Rusia.

Baca juga:
Kereta Perang Rusia Dikabarkan Telah Masuki Wilayah Ukraina


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya