Inilah 5 Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 22 Maret 2022 12:36 WIB

Pada Hari Pemuda COP26, Sabtu 5 November di Glasgow, Skotlandia, ribuan orang termasuk banyak anak sekolah yang mogok dan turun ke jalan kota untuk menuntut tindakan dunia terhadap perubahan iklim.

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim yang mempengaruhi suhu bumi, karbon dioksida di atmosfer, dan frekuensi serta intensitas cuaca ekstrem ternyata dapat berdampak signifikan terhadap hasil panen.

Artikel ilmiah yang diketuai Richard Grotjahn berjudul “Climate Change Impacts in the United States” pada 2014 yang dipublikasikan di laman National Climate Assessment menyebutkan beberapa pengaruh perubahan iklim terhadap tanaman, di antaranya sebagai berikut:

1. Mempengaruhi Hasil Panen

Tingkat karbon dioksida (CO2) yang lebih tinggi dapat mempengaruhi hasil panen. Peningkatan CO2 dikaitkan dengan penurunan kandungan protein dan nitrogen pada tanaman alfalfa dan kedelai yang mengakibatkan kualitasnya menurun.

Selain itu, biji-bijian dan tanaman hijau yang kualitasnya ikut menurun juga dapat mempengaruhi kualitas padang rumput yang berguna untuk penggembalaan hewan ternak.

Advertising
Advertising

2. Dapat Mencegah Pertumbuhan Tanaman

Suhu dan curah hujan yang ekstrem dapat mencegah tanaman tumbuh. Misalnya, kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.

Contoh nyatanya pernah terjadi pada 2010 dan 2012 di mana suhu malam yang lebih dingin mempengaruhi hasil jagung di Amerika Serikat. Musim dingin yang ekstrem juga membuat tunas menjadi prematur dan menyebabkan kerugian hingga 220 juta USD di Michigan, AS pada tahun 2012.

3. Tanah Menjadi Lebih Kering

Perubahan iklim membuat kenaikan suhu musim panas dan tanah menjadi lebih kering. Meskipun di beberapa daerah hal ini dapat diantisipasi dengan irigasi, tetapi di tempat lain yang persediaan airnya sedikit akan membuat tanah menjadi sulit ditanami.

4. Parasit Tumbuh Subur

Perubahan iklim membuat gulma, hama, dan jamur dapat tumbuh lebih subur akibat suhu yang lebih hangat, iklim yang lebih basah, dan meningkatnya kadar CO2. Dalam artikelnya, Grotjahn menulis jumlah distribusi gulma dan hama cenderung meningkat seiring dengan perubahan iklim.

Hal ini dapat menyebabkan masalah baru bagi tanaman yang sebelumnya tidak pernah terpapar parasit tersebut. Grotjahn menyebut petani AS saat ini menghabiskan lebih dari 11 miliar USD per tahun hanya untuk memerangi gulma agar tanamannya mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi yang dibutuhkan.

5. Mengurangi Nilai Gizi Tanaman

Meskipun peningkatan CO2 dapat merangsang pertumbuhan tanaman, tetapi di saat yang bersamaan hal itu juga mengurangi kandungan gizi sebagian besar tanaman pangan. Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer mengurangi konsentrasi protein dan mineral penting di sebagian besar tanaman seperti gandum, kedelai, dan beras.

Efek langsung dari peningkatan CO2 terhadap kandungan gizi tanaman menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Kesehatan manusia juga terancam akibat penggunaan pestisida yang terus meningkat karena ancaman parasit juga ikut meningkat akibat perubahan iklim.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Menta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

2 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

2 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya