Pakar Sebut Ibu Kota Negara Baru Diduga Punya Air Tanah Segar Berskala Luas

Minggu, 27 Maret 2022 18:13 WIB

Papan peringatan jalur perlintasan satwa liar terpasang di sisi Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Ahli Air Tanah Indonesia, Agus Mochamad Ramdhan, mengatakan lokasi Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur berada di wilayah Cekungan Kutai yang diduga mengandung air tanah tawar yang segar dalam skala luas.

“Ukurannya sekitar 60 x 100 kilometer dengan kedalaman 2-3 kilometer, ini mungkin super artesian basin,” ujarnya di acara webinar Masyarakat Hidrologi Indonesia Edisi Spesial Hari Air Sedunia 2022, Sabtu malam, 26 Maret 2022.

Menurutnya, potensi air tanah itu baru eksplorasi awal dari pengumpulan data eksplorasi minyak dan gas yang jumlahnya banyak di Kalimantan Timur. Data dari perusahaan minyak dan gas itu bisa dipakai untuk data eksplorasi air tanah.

“Sampai kedalaman 3 kilometer di on shore dan 2 kilometer off shore masih punya fresh water dari akuifer,“ kata dosen dari Kelompok Keahlian Geologi Terapan di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung itu.

Kemungkinan pemanfaatan air tanah di Cekungan Kutai itu dinilai bisa dilakukan. Selain itu sifat batuannya berdampak kecil pada masalah penurunan tanah. Data tersebut, menurut Agus, akan diteliti lebih lanjut oleh mahasiswanya.

Advertising
Advertising

Sementara di Cekungan Bandung, potensi dan kualitas air tanahnya masih sedikit. Dari hasil rekonstruksi berdasarkan data pengeboran sedalam 300 meter dari zaman Belanda hingga sekarang, keberadaan akifer terungkap dengan penampang utara-selatan Bandung.

Di daerah utara Bandung, menurutnya, air tanah berada di bawah endapan volkanik. Airnya terus mengalir ke kota di sela endapan Danau Bandung Purba yang berupa lapisan lempung cukup tebal.

Daerah resapan alamiah berada di lereng Bandung utara sampai batas Jalan Cipaganti, lalu ke bawahnya merupakan daerah konsentrasi pengambilan air tanah. “Air tanahnya berumur tua hingga ribuan tahun, harus diperlakukan hati-hati sebagai sumber daya yang bisa diperbarui,” ujarnya. Adapun di daerah Bandung utara bisa meresap dalam hitungan bulanan atau tahunan.

Sejauh ini, menurut Agus, kualitas air tanah di daerah Gedebage, misalnya, pada kedalaman 100 meter ternyata berair payau. Sementara di tempat lain, pengeboran hingga 50 meter akan menghasilkan air yang kuning dengan kandungan besi dan magnesium. Lebih dari 50 meter bisa dapat air yang cukup bersih, namun hingga 200 meter pada beberapa kasus airnya tetap berwarna kuning karena tercampur air tanah di atasnya.

Sementara itu, menurut Rachmat Fajar Lubis, peneliti air tanah dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), sejauh ini belum ada peta skala besar air tanah di Indonesia. Pemerintah belum menyediakannya sehingga di lapangan sering terjadi praktik zoom. “Peta skala 150 atau 250 ribu dijadikan ukurannya menjadi 1:50 ribu, ini yang sering jadi kegagalan dalam perencanaan karena informasinya berbeda,” ujarnya di acara yang sama.

Baca:
UI Ciptakan SPAH, Teknologi Mengubah Air Hujan Menjadi Air Minum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

4 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

8 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

15 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

4 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya