IPB Bikin Busa Pemadam Kebakaran Alternatif dari Minyak Sawit

Reporter

Antara

Kamis, 31 Maret 2022 20:27 WIB

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (IPB), mengembangkan busa pemadam kebakaran atau konsentrat foaming agent dari minyak sawit. Busa itu menjadi ramah lingkungan karena alami dan mudah didegradasi, selain bahan bakunya tersedia melimpah di Indonesia.

"Untuk membantu penanganan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan termasuk lahan gambut," kata Ketua Tim Riset Busa Pemadam Kebakaran dari Minyak Sawit IPB, Mira Rivai, dalam Webinar Penguatan Industri Kelapa Sawit Berbasis Teknologi Baru Hasil Riset, Rabu 30 Maret 2022.

Mira menuturkan kalau tim telah menghasilkan prototipe produk konsentrat 'foaming agent' skala produksi 100 liter per hari. "Meliputi reaktor saponikasi dan reaktor homogenisasi," kata doktor di Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB ini menambahkan.

Konsentrat foaming agent mengandung surfaktan sebagai komponen utama yang berperan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Penggunaan bahan tersebut mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penanganan kebakaran.

Namun, kebutuhan surfaktan oleh industri di Indonesia sangat besar, yang pemenuhannya dilakukan melalui impor. Ini karena keterbatasan jenis dan jumlah surfaktan yang ada di dalam negeri.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, potensi bahan baku untuk sintesis surfaktan tersedia di Indonesia dalam bentuk sumber daya alam seperti minyak sawit. Selain ramah lingkungan karena alami, foaming agent yang dihasilkan memiliki toksisitas rendah sebagai bahan baku utama konsentrat foaming agent atau busa pemadam kebakaran.

Sebagai bahan untuk pemadaman kebakaran, konsentrat foaming agent berfungsi membentuk busa, yang efektif digunakan untuk kebakaran berskala besar. Perannya adalah mendinginkan api dan untuk menyelimuti bahan yang terbakar, serta mencegah kontak kembali dengan oksigen yang dapat mengakibatkan nyala api kembali.

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan busa untuk memadamkan api, setelah pesawat DC-3 milik Victoria Air menabrak sebuah gudang di Las Pinas, Manila, Filipina, Sabtu (17/10). (AP Photo / Pat Roque)

"Pemadaman api dengan foaming agent mampu mempercepat waktu pemadaman 75 persen dibandingkan hanya menggunakan air gambut," kata Mira sambil menambahkan, "Jumlah penggunaan larutan foaming agent untuk pemadaman sebanyak 100 liter per meter persegi sementara pemadaman dengan air gambut sebanyak 154,17 liter."

Menurut peraih gelar sarjana hingga doktor di IPB itu, pengembangan konsentrat foaming agent berbasis minyak sawit akan mendorong pengembangan usaha produksi foaming agent berbahan baku asam lemak minyak sawit di Tanah Air. Ini, kata Mira, akan berdampak pada penambahan lapangan kerja dan dampak ekonomi baru di daerah lokasi usaha.

Baca juga:
Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan, Ini Pesan Jokowi dan Megawati


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

6 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

6 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

7 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

9 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

9 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

12 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

13 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

14 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya