Sejarah Greenpeace Sejak 1971: Pegiat Lingkungan Hidup Global

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 5 April 2022 21:26 WIB

Aktivis Greenpeace memblokir pengiriman minyak dari Rusia dan melukis slogan mereka di lambung salah satu kapal tanker (foto Kristian Buus milik Greenpeace)

TEMPO.CO, Kopenhagen -Greenpeace tengah jadi sorotan menyusul aksi belasan aktivisnya mencegat kapal tanker milik Pertamina di perairan Denmark yang mengangkut minyak mentah dari Rusia.

Greenpeace merupakan jaringan global independen yang fokus masalah lingkungan hidup, seperti mengkampanyekan perubahan iklim, penggundulan hutan, penangkapan ikan berlebihan, perburuan paus komersial, rekayasa genetika, dan isu-isu anti-nuklir.

Greenpeace terdiri dari 26 organisasi nasional yang tersebar di lebih dari 55 negara, termasuk seluruh Eropa, Asia, Amerika, Afrika, dan Fasifik, dengan pusat internasional di Amsterdam, Belanda.

Untuk mencapai berbagai tujuannya, aktivis Greenpeace kerap melakukan aksi langsung (demonstrasi), lobi, penelitian, dan ekotage. Organisasi ini tidak menerima dana dari perusahaan, pemerintah, atau partai politik, melainkan mengandalkan hibah dana dari yayasan dan tiga juta pendukung individual.

Sejarah Greenpeace

Misi penyelamatan Greenpeace sudah ada sejak 1971, saat sekelompok kecil aktivis berlayar menggunakan kapal nelayan tua dari Vancouver, Kanada menuju Alaska Barat.

Mengutip History and Successes di laman greenpeace.org, perjalanan tersebut untuk memprotes pengujian nuklir bawah tanah yang dilakukan militer AS di Amchitka, sebuah pulau vulkanik kecil di lepas Alaska barat.

Meski berujung dihentikan, aksi tersebut menjadi titik awal aktivis membentuk organisasi bernama Greenpeace. Dengan keyakinan aksi individu tanpa kekerasan mampu menciptakan perubahan positif.
Bill Darnell, pencipta nama Greenpeace menyebut organisasi ini sebagai tanda 'perdamaian hijau'.

Advertising
Advertising

Sepanjang tahun 1970-an, Greenpeace telah menyebar ke beberapa negara dan mulai mengkampanyekan berbagai isu lingkungan, termasuk perburuan paus komersial dan limbah beracun. Pada tahun 1979, Greenpeace Internasional dibentuk dan berbasis di Amsterdam, Belanda.

Greenpeace saat ini adalah organisasi internasional yang memprioritaskan kampanye lingkungan global. Berbasis di Amsterdam, Belanda, Greenpeace memiliki hampir 3 juta pendukung di seluruh dunia, dan kantor nasional serta regional di 40 negara.

Greenpeace di Asia Tenggara

Kembali mengutip laman resmi greenpeace.org, Greenpeace telah hadir di Asia Tenggara sejak tahun 2000. Dengan tujuan melindungi kawasan dari kerusakan ekologi lebih lanjut, menjadi mercusuar kesadaran, bertindak untuk kepentingan perlindungan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

Greenpeace telah sukses memimpin kampanye di Filipina, Thailand, Indonesia dan Malaysia. Dengan tonggak penting: mencegah masuknya impor limbah berbahaya dan pengiriman radioaktif, kampanye melawan penebangan yang merusak, menghentikan teknologi polusi seperti insinerator limbah dan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Juga mempromosikan pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan solusi yang diperlukan untuk masalah lingkungan utama. Lalu bagaimana aksi terbaru Greenpeace di Denmark?

DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: Insiden Greenpeace Cegat Kapal Tanker Pertamina: Mengenal Apa Itu Kapal Tanker

Berita terkait

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

4 jam lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

2 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

5 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya