Manusia Membantu Penyebaran Nyamuk

Reporter

Editor

Senin, 2 Februari 2009 19:52 WIB

TEMPO Interaktif, Paris:Kegiatan manusia beradaptasi dengan kondisi menipisnya air akibat pemanasan global ternyata justru membantu peredaran nyamuk pembawa penyakit demam berdarah meluas ke berbagai wilayah Australia. Hasil studi yang dirilis Selasa lalu menyatakan parit-parit penyimpanan air yang mengering di negara itu tanpa disengaja telah menciptakan daerah perkembangbiakan yang sempurna bagi serangga tersebut.
Aedes aegypti, nyamuk yang semula hanya hidup di Afrika, juga dikenal sebagai vektor virus penyebab demam kuning dan peradangan sendi, yang disebut chikungunya. Kini serangga itu ditemukan di seluruh daerah tropis.
Kerabatnya, Aedes albopictus, menyebarkan penyakit yang sama dan saat ini mulai ditemukan di Eropa selatan. Nyamuk ini menemukan habitat baru berkat iklim yang menghangat.
Nyamuk A. aegypti pertama kali terlihat di Australia pada abad ke-19. Pada 1960-an, upaya pemberantasan nyamuk telah mempersempit daerah penyebarannya di wilayah timur laut Negara Bagian Queensland.
Untuk meneliti potensi dampak perubahan iklim terhadap spesies itu, tim ilmuwan yang dipimpin Michael Kearney dari University of Melbourne mendesain sebuah model komputer untuk mensimulasi potensi penyebarannya. Mereka meneliti keberadaan nyamuk itu di dua habitat, yaitu tangki air 3.600 liter dan satu ember berisi 20 liter air. Kedua tempat air itu diletakkan dalam kondisi temperatur berbeda. Salah satunya ditaruh di bawah naungan, sedangkan yang lain hampir tak tertutup.
Kenaikan temperatur rata-rata ternyata tidak langsung memperluas daerah jelajah nyamuk. Namun, perubahan perilaku manusia yang beradaptasi dengan pemanasan global-lah yang harus diperhitungkan. "Di kota-kota besar dan kecil di Australia, dampak utama perubahan iklim adalah makin jarangnya hujan yang turun, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah tempat penyimpanan air rumah tangga dan berbagai bentuk tempat penyimpanan air lainnya," kata Kearney.
Air yang tak bergerak dalam wadah terbuka merupakan tempat ideal bagi nyamuk untuk meletakkan telurnya. Jika kondisi terlalu dingin atau kering, telur tidak akan berkembang menjadi larva. "Efek tak langsung dari perubahan iklim melalui adaptasi manusia ini akan semakin memperluas wilayah jelajah nyamuk secara dramatis," kata Kearney.
TJANDRA | AFP

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

10 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

12 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

15 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

22 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

22 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

25 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya